Senin 04 Sep 2023 14:05 WIB

Gempa Bumi Magnitudo 3,8 Guncang Kabupaten Bandung

Gempa dirasakan ke wilayah Pangalengan, Cisewu bahkan ke wilayah Cidaun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Gempa. Ilustrasi. Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,8 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung sekitar pukul 12.43 Wib.
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi. Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,8 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung sekitar pukul 12.43 Wib.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,8 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung sekitar pukul 12.43 Wib, Senin (4/9/2023). Gempa dirasakan ke wilayah Pangalengan, Cisewu bahkan ke wilayah Cidaun.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,8 dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung sekitar pukul 12.43 Wib, Senin (4/9/2023). Titik gempa berada di darat pada jarak 39 kilometer tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 2 kilometer.

Baca Juga

"Hari Senin 4 September 2023 pukul 12.43 Wib wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 3,8," ucap dia, Senin (4/9/2023).

Ia mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Garsela. Gempa bumi dirasakan di wilayah Cisewu, Pakenjeng, Pangalengan dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah.

"Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," kata dia.

Selain itu, getaran dirasakan di Ciwidey, Cikajang, Cibereum, Soreang, Kopo dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang. Getaran seperti benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sedangkan di Cikalong, Cimaung, Cidaun dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum terdapat laporan mengenai kerusakan bangunan.

"Hingga pukul 13.20 Wib, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ungkap dia.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement