Senin 04 Sep 2023 15:12 WIB

Dua Siswa Muslim India Jadi Korban Ujaran Kebencian Gurunya

Guru tersebut menyebut India bukan tempat bagi murid Muslim itu.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Siswa yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona, menghadiri kelas saat sekolah dibuka kembali setelah ditutup selama berbulan-bulan karena pandemi COVID-19 di Ahmedabad, India, Senin, 11 Januari 2021. Negara bagian Gujarat telah membuka kembali sekolah hanya untuk kelas 10 dan 12.
Foto: AP/Ajit Solanki
Siswa yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona, menghadiri kelas saat sekolah dibuka kembali setelah ditutup selama berbulan-bulan karena pandemi COVID-19 di Ahmedabad, India, Senin, 11 Januari 2021. Negara bagian Gujarat telah membuka kembali sekolah hanya untuk kelas 10 dan 12.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Departemen Pendidikan Sekolah dan Literasi Karnataka di India telah memindahkan seorang guru dan memulai penyelidikan departemen terhadap guru tersebut.

Diduga guru tersebut meminta dua siswa Muslim di sebuah sekolah negeri di Shivamogga pergi ke Pakistan. Akan tetapi, tuduhan tersebut dibantah oleh guru tersebut.

Baca Juga

Guru Manjula Devi dituduh melontarkan ucapan tersebut kepada dua siswa kelas 5 di sekolah yang berlokasi di Tipu Nagar. Departemen mengambil tindakan terhadapnya menyusul pengaduan dari pemimpin Shivamogga JD(S), A Nazrullah.

Wakil Direktur Pengajaran Umum (Shivamogga), Parameshwarappa C R mengatakan kepada The Indian Express bahwa guru tersebut dipindahkan sambil menunggu penyelidikan departemen.

“Kami menerima pengaduan pada Kamis. Penindakan dilakukan terhadap guru tersebut berdasarkan penyelidikan awal yang dilakukan petugas pendidikan blok,” kata Parameshwarappa, dilansir dari laman The Indian Express, Senin (4/8/2023)

“Guru mengatakan pada pemeriksaan awal bahwa dia mendisiplinkan siswa karena mereka nakal di kelas dan tidak menghormatinya,” ujar Parameshwarappa.

Dalam pengaduannya, Nazrullah menuduh Manjula, sambil memarahi kedua siswa tersebut, mengatakan kepada mereka bahwa India bukanlah negaranya. "Ini negara umat Hindu. Kamu harus pergi ke Pakistan," kata guru tersebut.

Para siswa kembali ke rumah sepulang sekolah dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua mereka, yang kemudian memberi tahu para pemimpin setempat. Setelah pengaduan didaftarkan, petugas pendidikan blok melakukan penyelidikan awal dan menyerahkan laporan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement