REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ingin meningkatkan kualitas udara di rumah atau kantor, seseorang mungkin merasa perlu membeli air purifier atau alat pembersih udara. Sebelum mengambil keputusan akan membeli perangkat yang mana, luangkan waktu sejenak untuk mencermati spesifikasinya.
Situs resmi Molecule memberikan sejumlah tip agar penelusuran daftar spesifikasi teknis itu tidak memusingkan. Untuk mempermudah prosesnya, lakukan identifikasi terlebih dulu terkait alasan utama menginginkan alat pembersih udara.
Misalnya, apakah kekhawatiran terhadap kualitas udara disebabkan alergi, pemicu asma, asap dari insiden kebakaran hutan, atau hal lainnya. Pasalnya, akan membutuhkan pembersih udara berbeda guna mengatasi masalah kualitas udara yang spesifik.
Setelahnya, seseorang perlu mencermati fitur pembersih udara yang perlu dipertimbangkan. Ada banyak produk air purifier di pasaran, dengan penawaran fitur baru yang beragam pula, dan amat bergantung pada preferensi dan tujuan tiap orang.
1. Jenis teknologi penyaringan udara
Memilih teknologi penyaringan yang tepat mungkin merupakan bagian terpenting dalam membeli alat pembersih udara. Jenis filter ini bisa dipilih sesuai kebutuhan guna mengatasi masalah yang dialami, misalnya ingin menangkal dampak polusi atau alergi.
Sebagai gambaran, filter HEPA dinilai dapat menangkap setidaknya 99,97% partikel berukuran 0,3 mikrometer. Sementara, filter karbon disebut dapat memerangkap polutan gas di udara, namun filter karbon aktif tidak dapat menghilangkan polusi partikel.
Teknologi PECO-Filter tidak memerangkap polutan di udara, tapi bisa menghancurkan polutan seperti VOC pada tingkat molekuler. Konsumen bisa memilih perangkat air purifier yang menerapkan teknologi penyaringan udara dengan fungsi sesuai kebutuhan.
2. Desain dan kemudahan penggunaan
Estetika, portabilitas, kemudahan pengaturan, dan aksesibilitas Wi-Fi penting bagi pengguna yang ingin menyukai kepraktisan. Namun, ada juga yang hanya ingin mencocokkan perangkat dengan dekorasi rumah.
Tentukan dahulu mengenai seberapa besar dimensi dan berat unit air purifier yang dibutuhkan. Lantas, beranjak ke pencarian perangkat yang antarmuka penggunanya tak rumit, opsi pengaturan, opsi untuk dikontrol melalui aplikasi telepon atau remote, dan lainnya.
3. Tingkat kebisingan
Air purifier dengan suara terlalu keras tentu akan mengganggu. Jadi, fitur perangkat dengan tingkat kebisingan minimal kemungkinan amat perlu, terutama bagi pengguna yang ingin bersantai dalam ruangan yang udaranya dibersihkan.
Perlu diingat bahwa tingkat kebisingan air purifier akan berubah seiring pengaturan kipas yang berbeda. Alat pembersih udara yang paling senyap di pasaran memiliki peringkat 20-40 dB pada kecepatan kipas terendah, sedangkan yang paling keras memiliki nilai 50-70 dB ke atas.
4. Konsumsi energi
Jangan sampai konsumsi energi air purifier membuat tagihan listrik bulanan membengkak. Untuk menjaga biaya energi tetap rendah, coba cari unit yang menggunakan daya di bawah 100 watt pada pengaturan tertinggi.
5. Biaya pemeliharaan
Selama masa pakai air purifier, filter pada perangkat perlu diganti secara teratur. Masa pakai filter dapat berkisar dari beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung pada tingkat polutan di ruangan dan jenis teknologi penyaringan di perangkat tersebut.
Saat akan membeli air purifier, jangan lupa memperhitungkan biaya rata-rata penggantian filter tahunan. Perlu diingat juga bahwa beberapa perangkat alat pembersih udara memiliki lebih dari satu filter yang perlu diganti secara berkala. Selain itu, perhatikan garansi dan kebijakan pengembalian perangkat.