REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMRC kembali meneliti perilaku pemilih dari calon presiden (capres) potensial. Kali ini, dilakukan tentang isu kasus hukum yang selama ini terus membayangi Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Peneliti SMRC, Saiful Mujani mengatakan, Prabowo selalu dibayangi isu pemberhentiannya dari ABRI. Kemudian, Ganjar selalu dibayangi kasus korupsi KTP Elektronik dan Anies selalu dibayangi kasus korupsi Formula E.
Dari hampir 5.000 responden yang disurvei pada Juli-Agustus, sebanyak 23,8 persen mengetahui pemberhentian Prabowo. Dari mereka yang tahu, 24 persen memilih Anies, 38 persen Ganjar, dan 32 persen memilih Prabowo.
Tapi, menurut Saiful, dari yang tidak tahu, 19 persen memilih Anies, 35 persen memilih Ganjar dan 34 persen memilih Prabowo. Artinya, antara pemilih Prabowo tidak terlalu peduli dan mereka tetap memilih Prabowo sebagai capres.
Kemudian, dari 46,1 persen yang yakin keputusan pemberhentian itu tepat, 25 persen memilih Anies, 46 ke Ganjar dan 25 ke Prabowo. Dari 39,3 yang tidak yakin, 23 memilih Anies, 30 memilih Ganjar dan 42 memilih Prabowo.
"Kepada para pendukung Prabowo jangan main-main dengan isu ini, isu ini kalau membesar bisa jadi masalah untuk Prabowo. Jadi, harus dijelaskan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya terjadi pada 1997 1998," kata Saiful, Senin (4/9/2023).
Untuk isu kasus KTP-el, dari 17,6 persen yang tahu 27 persen ke Anies, 32 persen ke Ganjar dan 33 persen ke Prabowo. Dari 82 persen yang tidak tahu, 19 persen ke Anies, 37 persen ke Ganjar, 34 persen ke Prabowo.
Dari 33,1 yang percaya Ganjar terlibat, 43 persen ke Anies, 17 persen ke Ganjar dan 37 persen ke Prabowo. Dari 46,4 persen yang tidak percaya, 18 persen memilih Anies, 48 persen ke Ganjar dan 29 persen memilih Prabowo.
Untuk isu kasus Formula E, dari 20 persen yang tahu, 23 persen memilih Anies, 39 persen memilih Ganjar, 31 persen memilih Prabowo. Dari yang tidak tahu, 20 persen ke Anies, 35 persen ke Ganjar, 34 persen ke Prabowo.
Dari 47 persen yang yakin Anies terlibat, 14 persen memilih Anies, 49 persen memilih Ganjar, 32 persen memilih Prabowo. Dari yang tidak yakin, 36 persen ke Anies, 27 persen ke Ganjar dan 29 persen ke Prabowo.
Saiful menegaskan, tiga isu itu merupakan isu yang berkembang di publik dan muncul di media massa maupun media sosial. Dari survei, ia melihat, isu-isu itu mempengaruhi pilihan dari pemilih capres-capres potensial.
"Terlepas dari opini itu benar atau tidak, kita cuma menangkap opini orang tentang isu-isu itu, seberapa banyak yang tahu, seberapa banyak yang yakin dan kita analisis efeknya terhadap calon-calon tersebut," ujar Saiful.