REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, tentu membuka ruang komunikasi dengan Partai Demokrat. Termasuk dalam peluangnya untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Prabowo Subianto.
"Terbuka dan nggak ada kendala juga untuk menerima sahabat-sahabat dari Partai Demokrat ya," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/9/20239).
Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga memiliki pengalaman kerja sama dalam Pilpres 2019. Namun, menurut Habiburokhman, kerja sama Gerindra dan Demokrat membutuhkan waktu untuk berkomunikasi, mengingat partai berlambang bintang mercy itu mengusung slogan perubahan.
"Kami ini kan keberlanjutan, keberlanjutan Pak Jokowi, tapi kan Pak Jokowi juga melanjutkan dari pemerintahan sebelumnya gitu loh. Jadi memang perlu dialoglah, perlu ngobrol, perlu ketemu dulu, baru kita bisa berpikir bagaimana kita bisa berjuang bersama-sama," ujar Habiburokhman.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengedepankan etika politik dalam menjalin peluang untuk berkoalisi pada Pilpres 2024. Hal tersebut dinilainya sudah ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Kubu Ganjar lewat Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani diungkapnya sudah mengajak Partai Demokrat untuk bekerja sama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo ketika menemuinya di Pacitan, Jawa Timur.
"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik Ajakannya juga saya dengarkan tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu, ini kan baik untuk transparansi politik," ujar SBY dalam sambutannya di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023).
Tak segan, ia memuji Prabowo dan Puan yang mempunyai etika politik yang baik ketika mengajak Partai Demokrat untuk berkoalisi. Ajakan tersebut juga dilakukan lewat pertemuan terbuka yang diketahui oleh publik.
"Kita sambut dengan baik Mbak Puan, Pak Prabowo, karena respon kita juga positif, kita menghormati, kita menghargai. Bahkan kami bersetuju untuk menjalin komunikasi, kalau tujuannya baik untuk kepentingan bangsa, Demokrat wajib meresponsnya dengan baik," ujar SBY.