Senin 04 Sep 2023 18:41 WIB

Ketum Salimah: SOP Jadikan Organisasi Kokoh dan Berkembang

SOP juga membuat manfaat Salimah semakin luas bagi masyarakat.

Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah), Ir Etty Praktiknyowati, dalam Sosialisali Panduan dan SOP Departemen Dakwah PP Salimah pada Ahad (3/9) di Bogor.
Foto: Dok Salimab
Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah), Ir Etty Praktiknyowati, dalam Sosialisali Panduan dan SOP Departemen Dakwah PP Salimah pada Ahad (3/9) di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah kebutuhan dalam kerja organisasi untuk membantu pengurus di semua level menjalankan program dengan rapi, terstruktur, terukur, dan berkelanjutan.

Dengan melaksanakan kerja sesuai SOP, Salimah akan menjadi organisasi yang semakin kokoh, tumbuh dan berkembang. Selain itu, SOP juga membuat manfaat Salimah semakin luas bagi masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga Indonesia. 

Baca Juga

Demikian disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah), Ir Etty Praktiknyowati, dalam Sosialisali Panduan dan SOP Departemen Dakwah PP Salimah pada Ahad (3/9) di Bogor.

Etty juga menjelaskan bahwa SOP penting agar Salimah bekerja secara terorganisir.

“Salimah sebagai Ormas Perempuan Nasional berusaha menjadikan setiap program yang dijalankan menjadi sebaik-baiknya amal soleh melalui kerja yang terorganisir,” imbuhnya di hadapan pengurus Departemen Dakwah PW Salimah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung,

Saat ini seluruh Departemen di Pimpinan Pusat (PP) Salimah telah selesai menyusun SOP dan Panduan masing-masing.

“Selanjutnya Departemen Dakwah, Ekonomi, Diklat, Humas, Bangwil, Sekretaris, dan Bendahara menyosialisasikan SOP dan Panduannya ke seluruh level struktur, mulai dari PW, PD, PC, hingga PRa,” ungkap Etty.

Selain Sosialilasi SOP dan Panduan Departemen Dakwah, dilaksanakan pula TFT Kepalestinaan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara PP Salimah dengan Adara.

Menurut Etty, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian anggota Salimah di seluruh jaringan struktur terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Edukasi dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran bagi seluruh anggota Salimah terhadap update situasi Palestina. 

“Penderitaan rakyat Palestina adalah penderitaan rakyat Indonesia. Ini adalah persoalan kemanusiaan dan keimanan,” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement