REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Polisi Swedia melaporkan telah menangkap dua orang dan menahan sekitar 10 lainnya. Hal ini terjadi setelah kerusuhan yang disertai kekerasan terjadi pada protes yang melibatkan pembakaran Alquran.
Protes tersebut diorganisasi oleh pengungsi Irak, Salwan Momika. Aksi protesnya, termasuk penodaan publik terhadap kitab suci umat Islam, telah memicu kemarahan di Timur Tengah.
Protes terbaru diadakan di sebuah alun-alun di selatan Kota Malmö, yang memiliki populasi imigran yang besar. Menurut lembaga penyiaran publik SVT, sekitar 200 orang hadir untuk menonton tindakannya itu.
“Beberapa penonton menunjukkan perasaan kesal setelah penyelenggara membakar tulisan-tulisan tersebut,” kata polisi dalam sebuah pernyataan dikutip di RTE, Senin (4/9/2023).