Senin 04 Sep 2023 20:29 WIB

Presiden Bangladesh Tiba di Jakarta Hadiri KTT ASEAN Ke-43

Sejumlah perdana menteri di kawasan ASEAN telah lebih dahulu tiba di Jakarta hari ini

Bendera Bangladesh. Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin beserta pendamping tiba di Indonesia untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Cente
Foto: Anadolu Agency
Bendera Bangladesh. Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin beserta pendamping tiba di Indonesia untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Cente

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin beserta pendamping tiba di Indonesia untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 5 hingga 7 September 2023.

Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (4/9/2023), pesawat yang membawa Presiden Mohammed Shahabuddin beserta delegasi mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pukul 17.40 WIB.

Baca Juga

Tampak menyambut ketibaan Presiden Mohammed Shahabuddin di bandara, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Usai turun dari pesawat, Presiden Bangladesh menuju rangkaian kendaraan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.

Selain Presiden Bangladesh, sejumlah perdana menteri di kawasan ASEAN telah dilaporkan telah lebih dahulu tiba di Indonesia hari ini. Mereka adalah Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah bersama putra keempatnya Pangeran 'Abdul Mateen juga telah tiba di Jakarta pada Senin sore.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement