Senin 04 Sep 2023 23:15 WIB

Di Forum ASEAN, Wapres Promosikan Peran Pesantren Bagi Perekonomian Indonesia

Wapres dorong ASEAN kuatkan pesantren sebagai sarana pendidikan dan kesejahteraan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kegiatan santri di pesantren.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Ilustrasi kegiatan santri di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan pesantren ikut berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia saat ini. Peran pesantren kata Wapres, salah satunya turut mendukung produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Hal itu ia sampaikan di hadapan pimpinan dan delegasi negara ASEAN pada acara ASEAN Business Awards (2023) dan Gala Dinner di Ballroom The Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (4/9/2023). 

Baca Juga

"Pada forum yang terhormat ini, saya ingin sedikit berbagi pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri melalui pemberdayaan ekonomi pesantren," ujar Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf melanjutkan, pesantren yang merupakan institusi pendidikan khas Indonesia terus berekspansi dari masa lalu ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kini juga menjadi penggerak kemandirian ekonomi rakyat. Khususnya dalam menghasilkan produk-produk halal.

"Ekonomi pesantren telah menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah nasional dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," katanya.

Menurutnya, dengan jumlah pesantren di Indonesia yang mencapai puluhan ribu dan menyebar di seluruh pelosok tanah air membuatnya layak untuk terus dikembangkan.

"Pesantren di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang layak untuk dikembangkan secara optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan," ujarnya.

Karenanya, pada kesempatan itu, Kiai Ma'ruf menekankan pentingnya kerja sama menguntungkan antara pebisnis besar, menengah, dan kecil, khususnya UMKM. Sebab, keberadaan UMKM menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersempit ketimpangan di kawasan.

"UMKM juga berperan menjadi motor penggerak inovasi dan kreativitas di kawasan," ujarnya.

Menurutnya, dengan terdapat lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN dan lebih dari 90 persen usaha domestik di kawasan berbentuk UMKM maka berkontribusi menciptakan 85 persen lapangan kerja, serta menghasilkan 44 persen PDB dan 18 persen ekspor nasional. 

"Kita berkumpul di sini untuk merayakan para pengusaha dan penggerak sektor bisnis ASEAN, bukan hanya yang berskala besar, namun juga skala menengah dan kecil, karena semuanya memberikan sumbangsih dan menjadi organ vital bagi pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di kawasan. Saya senang mengetahui Penghargaan Bisnis ASEAN pada malam hari ini mencakup kategori UMKM," ujarnya.

ASEAN harus jadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Apalagi, di tengah muramnya ekonomi dunia akibat konlik, ekonomi ASEAN tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Wapres optimistis ekonomi ASEAN mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global jika para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk mengimplementasikan ekonomi hijau.

"Kita ingin menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet bumi dan kemanusiaan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement