Pengendara melintas di dekat menara Masjid Al-Mujahidin yang miring di Kelurahan Silae, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/9/2023). Kemiringan menara masjid tersebut bertambah dari empat derajat setelah diterjang bencana gempa dan tsunami 2018 silam, kini menjadi enam derajat dan tim Rapid Assesment Universitas Tadulako (Untad) telah merekomendasikan penguatan pondasinya agar dapat tetap berdiri serta menjadi monumen bencana di Palu. (FOTO : ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Pengendara melintas di dekat menara Masjid Al-Mujahidin yang miring di Kelurahan Silae, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/9/2023). Kemiringan menara masjid tersebut bertambah dari empat derajat setelah diterjang bencana gempa dan tsunami 2018 silam, kini menjadi enam derajat dan tim Rapid Assesment Universitas Tadulako (Untad) telah merekomendasikan penguatan pondasinya agar dapat tetap berdiri serta menjadi monumen bencana di Palu. (FOTO : ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengendara melintas di dekat menara Masjid Al-Mujahidin yang miring di Kelurahan Silae, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/9/2023).
Kemiringan menara masjid tersebut bertambah dari 4 derajat setelah diterjang bencana gempa dan tsunami 2018 silam menjadi 6 derajat saat ini. Tim Rapid Assesment Universitas Tadulako (Untad) telah merekomendasikan penguatan fondasi agar menara dapat tetap berdiri serta menjadi monumen bencana di Palu.
sumber : ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Advertisement