Selasa 05 Sep 2023 11:50 WIB

Lulus Cepat dan Cumlaude, Sidang Promosi Doktor Mahasiswa UPI Dihadiri Ko-Promotor Belanda

Puri menggunakan design research dengan pendekatan Realistic Mathematics Education.

Sidang Promosi Program Doktor mahasiswa S3 Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Puri Pramudiani di Sekolah Pascasarjana UPI, Rabu (30/8/2023).
Foto: dokpri
Sidang Promosi Program Doktor mahasiswa S3 Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Puri Pramudiani di Sekolah Pascasarjana UPI, Rabu (30/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu mahasiswa S3 Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Puri Pramudiani, berhasil menyelesaikan studi S3 selama tiga tahun dengan predikat Cumlaude dengan IPK 4,0, Rabu (30/8/2023) lalu. Risetnya yang merupakan hasil kolaborasi Belanda dan Indonesia merupakan hasil kerja kerasnya di bawah bimbingan Tim Promotor Prof Tatang Herman (UPI), Prof Turmudi (UPI), serta Prof Maarten Dolk (Utrecht University, the Netherlands) hadir secara langsung di UPI Bandung. 

Dolk, seorang ahli Realistic Mathematics Education dari Belanda, menyatakan dirinya sangat senang menjadi bagian dari kolaborasi ini. Sebagai perwakilan dari Tim Promotor, Maarten Dolk menyampaikan beberapa pesan bahwa Puri memiliki kekuatan untuk membangun networking yang mana hal tersebut yang paling dibutuhkan dalam suatu organisasi. 

Selanjutnya, Maarten Dolk menyampaikan apresiasinya kepada perjuangan Puri sebagai seorang Ibu dan juga sebagai mahasiswa S3 yang dapat menyelesaikan studi tepat waktu, dan itu suatu pencapaian yang luar biasa. "Saya tahu beberapa hari lalu Nara (putri Anda) sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Kemudian Anda mengirimkan saya foto Anda bekerja dengan disertasi Anda, duduk di sampingnya saat ia tidur. Jadi, menjadi seorang ibu sekaligus mahasiswa doktoral di waktu yang sama itu adalah luar biasa," ujar Maarten saat Sidang Promosi Program Doktor di Sekolah Pascasarjana UPI, Rabu lalu seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (5/9/2023).

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana UPI Agus Setiawan menyatakan bahwa Puri Pramudiani merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang memiliki kesempatan melaksanakan Research Internship di Belanda selama tiga bulan. Puri yang merupakan alumni dari International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) in collaboration between Unsri and Utrecht University, the Netherlands pada tahun 2011, kembali memilih untuk melanjutkan risetnya saat S2 dengan menggandeng Co-Promotor dari Belanda, Prof Maarten Dolk, dan mengambil tema tentang Professional Development for Supporting Primary School Teachers in Promoting Students’ Mathematical Reasoning Using Realistic Mathematics Education, sebuah design research dalam pengembangan profesi guru di sekolah dasar dalam menanamkan penalaran matematis siswa.

Pada saat yang bersamaan, Puri, salah satu mahasiswa yang lolos dalam Program World Class University UPI dengan skema kolaborasi riset internasional berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya yang berjudul: 'How does a missing part become important for primary school students in understanding fractions?' di Journal on Mathematics Education, (Q1 indexed by scopus, Q2 indexed by scimagojr / based on database acquired in 2023). Selain itu, artikel yang sudah Puri publikasikan beserta tim promotor dan co-authors dari Belanda yaitu 'What Do Indonesian and Dutch Teachers Find Challenging When Implementing Realistic Mathematics Education?' yang dipublikasikan pada Jurnal Pendidikan Matematika. 

Apresiasi serupa disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI Prof Wahyu Sopandi. Wahyu mengatakan bahwa Puri Pramudiani merupakan lulusan tercepat di angkatannya pada program studi S3 Pendidikan Dasar karena berhasil menyelesaikan studi selama tiga tahun dengan capaian yang membanggakan bagi program studi. Selain itu rekam jejak akademik Puri selama studi S3 pernah meraih predikat sebagai 'The Best Presenter' pada Kegiatan The 2nd International Conference on Mathematics, Science and Computer Education (ICMSCEdu)  tanggal 14-16 Oktober 2022 dengan judul artikel 'Primary School Teachers’ Perspectives on Teaching Fractions/A Study between Dutch Primary School Teachers and Indonesian Primary School Teachers', dan juga ikut aktif menjadi presenter pada kegiatan The 9th South-East Asia Design Research International Conference (The 9th SEA-DR IC) dengan judul artikel: 'Enhancing Primary School Students' Understanding of Fractions Using Animaker Media  tanggal 19-20 Mei 2023.

Pada penelitian disertasi ini, Puri menggunakan design research dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), sebuah teori yang ditemukan di Belanda oleh Hans Freudenthal pada tahun 1970-an dan diadaptasi di Indonesia dari mulai tahun 2000 menjadi Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Yang menjadi unik dalam penelitian ini, materi dan soal yang dikembangkan dispesifikasikan dalam konteks Challenging and Realistic (CHANTIC) yang digunakan sebagai bahan materi pada pengembangan profesi guru, baik dalam kegiatan workshop maupun dalam praktik pembelajaran di kelas. 

Konteks CHANTIC dalam penelitian ini terbukti dapat mendukung kemampuan guru khususnya dalam Noticing and Reflective Ability (NARA) dalam menanamkan penalaran matematis siswa. Sehingga prototipe pengembangan profesi guru dalam penelitian ini dinamakan NARA CHANTIC yang sekaligus menjadi temuan sekaligus kebaharuan dari penelitian sebelumnya. Implikasi dari temuan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi program pengembangan profesi guru di Indonesia, khususnya dalam menanamkan penalaran matematis siswa yang selama ini masih dianggap sulit dalam pembelajaran matematika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement