Selasa 05 Sep 2023 13:19 WIB

Harga Terus Naik, Pedagang Khawatir Terjadi Krisis Beras

Pergerakan harga beras terus meningkat hingga melebihi HET.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang mengambil beras untuk pembeli di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Senin (4/9/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang mengambil beras untuk pembeli di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Senin (4/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pergerakan harga beras beberapa waktu terakhir terus meningkat hingga jauh melebihi patokan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Para pedagang pun khawatir terjadinya krisis harga beras yang semakin menyulitkan pedagang eceran maupun konsumen. 

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga beras medium di DKI Jakarta pada Selasa (5/9/2023) sudah tembus hingga Rp 11.480 per kilogram atau sekitar 5,3 persen lebih tinggi dari HET beras Zona I sebesar Rp 10.900 per kg. 

Baca Juga

Pergerakan harga beras medium yang menjadi konsentrasi pemerintah dalam mengintervensi harga memang terus mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir. Di mana, musim kemarau ekstrem El Nino menjadi salah satu penyebab utama karena berdampak pada penurunan produksi. 

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan, mengungkapkan kekhawatiran akan potensi terjadinya krisis beras. Ia meminta agar dilakukan percepatan penguatan pasokan demi menghindari terjadinya kepanikan di tengah masyarakat. 

“Potensi ke arah sana (krisis beras) ada. Pekan lalu kami sudah mengingatkan pemerintah,” kata Reynaldi kepada Republika.co.id, Selasa (5/9/2023). 

Seperti diketahui, Bulog mengeklaim memiliki stok beras nasional sebanyak 1,6 juta ton. Pasokan cadangan itu diyakini mampu menjadi penyangga pasokan hingga akhir tahun ini sementara proses importasi beras terus berjalan. 

Namun, Reynaldi menilai stok beras yang dimiliki secara nasional masih belum cukup dalam waktu empat bulan ke depan. Meski Indonesia belum masuk pada fase darurat beras, namun tak menutup kemungkinan akan terjadi. 

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR, Senin (5/9/2023), menyampaikan, kenaikan harga beras juga tidak lepas dari meningkatnya harga gabah dari tingkat petani. 

Ia menyampaikan, harga Gabah Kering Panen (GKP) pada Agustus mengalami kenaikan menjadi Rp 5.833 per kg, sementara harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 6.760 per kg. 

“Sebagai update ada yang sudah di atas Rp 7.000 per kg untuk GKP,” ujar dia. 

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat andil inflasi dari beras selama Agustus 2023 sebesar 0,05 persen. Secara kumulatif sepanjang Januari-Agustus 2023 beras telah mengalami inflasi sebesar 7,99 persen. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement