REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa PT Astra Honda Motor (AHM) harus segera menjalani uji laboratorium metalurgi terhadap rangka eSAF (enhanced smart architecture frame) yang banyak digunakan diberbagai kendaraan roda dua milik Honda.
"Tentunya hipotesis ini perlu riset laboratorium metalurgi dari pihak pemerintah dan juga perusahaan terkait. Hal itu guna memastikan kualitas pengerjaan dan material logam yang digunakan disamping desain engineering frame eSAF," kata yannes Martinus Pasaribu dilansir Antara, Selasa (5/9/2023).
Uji laboratorium ini dilakukan guna memberikan rasa nyaman dan juga aman kepada pemilik atau calon konsumen produk Honda yang menggunakan rangka tersebut. Hal ini juga tentu harus adanya bimbingan dari lembaga pemerintah terkait.
Hadirnya pemerintah dalam kasus ini penting untuk memberikan ketenangan kepada para pemilik kendaraan yang menggunakan rangka tersebut. Pemerintah dalam hal ini akan mewakili masyarakat atau konsumen diharapkan dapat membuka hasil dari pengujian tersebut secara terang-terangan tanpa ada yang ditutup-tutupi.