REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asiyah binta Muzahim, istri Firaun, bukanlah wanita biasa. Kekuatan dan status yang ia miliki selamanya tidak akan tertandingi.
Dia adalah seorang wanita yang tidak pernah membiarkan dirinya ditentukan atau dibatasi oleh keadaan yang menyakitkan. Dalam dirinya, ia membawa keyakinan dan kesadaran diri yang begitu dalam, sehingga dia rela mati demi apa yang dia yakini.
Karena alasan ini, Nabi Muhammad SAW menyebut dia sebagai salah satu wanita terhebat sepanjang masa. Suatu hari, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Banyak laki-laki yang mencapai kesempurnaan, namun tak seorang pun di antara wanita yang mencapai kesempurnaan kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir’aun. Dan keutamaan Aisyah terhadap wanita-wanita lain seperti keutamaan Tharid terhadap makanan yang lain.” (Al-Bukhari)
Kisah Asiyah dimulai di Mesir, tempat ia tinggal bersama suaminya Firaun, yang dikenal sebagai tiran terbesar sepanjang masa. Setelah diberitahu oleh seorang peramal bahwa ia akan dikalahkan oleh seorang laki-laki dari Bani Israil, Firaun pun memerintahkan semua bayi laki-laki untuk dieksekusi.