REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf Al-Azhar Kairo Dr. Mustafa Dasuki Kesba mendorong Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) menguatkan peranannya dalam memberdayakan kaum dhuafa dan program upgrading SDM umat untuk masa depan.
"Ikhtiyar semacam itu diperlukan untuk penguatan wasathiyah Islam di masa yang akan datang, juga termasuk pemberdayaan umat, sehingga mereka yang semula adalah mustahiq dapat berubah menjadi muzakki, kemudian menjadi teladan dan duta zakat di masyarakat," kata Mustafa.
Hal itu disampaikan Mustafa saat mengunjungi Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, di Jakarta, pada Selasa (4/9/2023).
Dr. Mustafa Dasuki merupakan penasihat Lazis ASFA, yang reputasinya dalam dunia zakat dan wakaf tidak diragukan lagi, pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Ekonomi Islam Shalah Kamil Universitas Al-Azhar Kairo.
Kehadirannya di Indonesia dalam rangka supervisi kegiatan Lazis ASFA, sekaligus menjadi pembicara utama dalam berbagai pertemuan di universitas, pondok pesantren dan ormas Islam tentang Zakat dan Wakaf.
Dr. Mustafa menyampaikan apresiasi kepada Haji Syafruddin yang telah membawa dan mengarahkan Lazis ASFA dengan baik, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh para mustahik. "Kegiatan semacam ini adalah ikhtiyar yang dahulu dilaksanakan orang-orang shaleh yang dermawan dalam memberdayakan umat dan melaksanakan dakwah kenabian menebarkan Islam yang santun," kata Mustafa
Menurutnya, kepribadian Haji Syafruddin yang berada dalam lingkungan dan pendidikan kedua orang tuanya yang sangat agamis, ditambah dengan sifat amanah dan kedermawanannya serta memiliki visi keummatan yang baik, menjadikan Lazis ASFA cepat berkembang dan dipercaya banyak kalangan.
Hal tersebut menurutnya ditambah dengan keberadaan para Kiai, ulama dan alumni-alumni perguruan tinggi Islam (Al-Azhar Mesir) yang berada di sekelilingnya, menambah bobot dan daya dalam mewujudkan visi dan misi Haji Syafruddin khususnya dalam percepatan dan pengembangan SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Dr. Mustafa Dasuki juga mengapresiasi keikut sertaan Lazis ASFA di Universitas Al-Azhar dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang berbasis pada kaderisasi dan penguatan lembaga pesantren dan pendidikan, menurutnya hal tersebut merupakan keberkahan dan kemuliaan, mengingat Al-Azhar adalah lembaga pendidikan bereputasi tinggi dunia yang telah berusia lebih dari 1000 tahun, dan telah melahirkan banyak ulama dan tokoh-tokoh di dunia.
Kehadiran Rektor dan Wakil Rektor Al-Azhar Prof. Dr. Salamah Daud dan Prof. Dr. Mahfud Sidiq, Sekjen Majma' Al-Buhuts Al-Islamiyah Prof. Dr. Nadhir Ayyadh, Wakil Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar (Mantan Rektor Al-Azhar) Prof. Dr. Muhammad Al-Mahrosowi dan para penasehat Grand Syaikh serta pentinggi Al-Azhar pada acara Peluncuran Beasiswa dan Seminar Internasional yang digelar di Al-Azhar Conference Center pada bulan yang lalu, menunjukkan apresiasi Al-Azhar Kairo kepada Lazis ASFA.
Pertemuan keduanya mendiskusikan perluasan jaringan ASFA Foundation di tingkat internasional, direncanakan dalam waktu dekat Haji Syafruddin akan bertemu dengan lembaga filantropi dan foundation di Abu Dhabi, Qatar, Saudi, Kuwait, Mesir dan negara lainnya.
Sementara itu Haji Syafruddin menjelaskan pihaknya akan melanjutkan berbagai program sosial yang sudah direncanakan dan berjalan. Pihaknya juga akan menguatkan distribusi bantuan sosial berupa Ziswaf di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). "Ikhtiyar kami adalah menguatkan dakwah Islam sekaligus menumbuhkan rasa cinta kepada Tanah Air tempat kami selama ini berkhidmah dan dibangun dengan semangat perjuangan," kata Syafruddin.
Turut mendampingi pertemuan keduanya; Ketua Nadzir Wakaf ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, Wakil Ketua dan Pengurus Lazis ASFA KH. Anizar Masyhadi dan H. Buyung Wijaya.