REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP memfokuskan strategi bisnis sesuai dengan keahliannya yakni di bidang konstruksi atau sebagai kontraktor. Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi mengatakan perusahaan memperkuat core business tersebut dengan meningkatkan skala bisnis hingga ekspansi ke luar negeri.
"Seperti strategi umum yang diterapkan perusahaan-perusahaan, yang mana kita ada kekuatan kan di situ banyak peluang. Ini kita perkuat di sana, lalu yang memperlemah kita itu coba kita kurangi," ujar Efendi di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Efendi menyampaikan, PTPP kini sangat selektif dalam menggarap proyek di sektor properti lantaran belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. Efendi menyampaikan, investasi di bidang properti yang masih prospektif saat ini salah satunya perkantoran di lokasi strategis seperti di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Bisnis-bisnis dan investasi yang seperti ini yang kita masih coba masuk ke yang lebih menguntungkan lagi, kebutuhan perkantoran di sekitar sini juga cukup banyak. Jadi kita yakin bisnis perkantoran di Jakarta Pusat terutama di sekitaran Monas ini masih cukup baik," ucap Efendi.
Dengan model strategi tersebut, Efendi mengatakan PTPP berhasil mencatatkan kontrak baru senilai Rp 22,5 triliun per Agustus 2023 atau meningkat sekitar Rp 7 triliun dari capaian kontrak baru per Juli 2023 yang sebesar Rp 15,68 triliun. Efendi menilai raihan kontrak baru bukti kepercayaan publik terhadap kinerja perseroan. Efendi mengatakan kontrak baru tersebut tetap berfokus pada pembangunan sektor kontruksi.
"Kita tetap optimistis sampai akhir tahun bisa mendapat kontrak baru Rp 34,5 triliun, semoga bisa dicapai," lanjut Efendi.
Selain itu, PTPP juga mengantongi kontrak proyek infrastruktur senilai Rp 5,54 triliun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) yang terdiri atas sepuluh kontrak proyek infrastruktur. Efendi menyampaikan sejumlah proyek tersebut meliputi Istana Presiden dan sejumlah bangunan lain di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seperti jalan tol hingga rusun IKN.
Tak hanya di dalam negeri, Efendi menyampaikan PTPP juga melebarkan sayap bisnisnya hingga ke negara tetangga. Efendi menyampaikan PTPP bersama PT Adhi Karya (Persero) mendapat kontrak proyek kereta seperti Light Rail Transit (LRT) di Filipina.
"Kita mendapat dua paket bersama Adhi Karya. PP banyak di civil work, di struktur jembatan, kereta api, kita punya pengalaman. Salah satunya rel kereta api di portofolio Makassar-Parepare," ucap dia.
Efendi menyebut Filipina akan memberikan lebih banyak peluang bagi perusahaan ke depan. Efendi mengatakan PP menargetkan sejunlah proyek lain di Filipina dengan dukungan pendanaan proyek dari Asian Development Bank (ADB).
"Karena kita sudah masuk Filipina, nah itu markasnya ADB, pasti di sana banyak loan ADB. Kita mencoba untuk menggali loan ADB di sekitar Filipina," kata Efendi.