REPUBLIKA.CO.ID, N’DJAMENA – Sebuah dokumen Israel yang baru-baru ini diterbitkan oleh Arsip Negara mengungkapkan kisah seorang pria Yahudi keturunan Persia, George Hamdani yang telah menjabat sebagai muazin selama beberapa tahun di N'Djamena di Chad, yang sebelumnya dikenal sebagai Fort Lamy, sebelum menyatakan bahwa dia adalah seorang Yahudi.
Dokumen tersebut mencakup surat yang dikirim seorang diplomat Israel yang bertugas di Afrika pada 1962, dan menceritakan kisah, yang dirahasiakan hingga sekarang, tentang satu-satunya orang Yahudi di Chad.
Aryeh Lourie yang merupakan kuasa usaha di kedutaan Israel, mengirimkan surat pada 30 September 1962 kepada Departemen Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Israel, dari seorang pria Yahudi keturunan Persia yang pernah menjabat sebagai muazin di N'Djamena. “Saya menemukan satu-satunya orang Yahudi di Chad,” tulis diplomat itu dalam suratnya, dilansir dari Aawsat, Selasa (5/9/2023).
Dia mengatakan George Hamdani dari kota Hamdan di Persia datang ke Fort Lamy seperempat abad sebelumnya. Pada saat itu kota tersebut seluruhnya dihuni umat Islam yang baru saja menyelesaikan pembangunan masjid besar dan sedang mencari seorang ulama Muslim untuk mengumandangkan adzan dan memimpin pelayanan masyarakat.