Rabu 06 Sep 2023 06:16 WIB

Pembangunan Lanjutan Tol BORR, 200 KK Warga Bogor Diperkirakan Terdampak

Pembebasan lahan untuk pembangunan tol lanjutan ditargetkan tuntas 2023.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Ruas jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
(ILUSTRASI) Ruas jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berkoordinasi dengan PT Marga Sarana Jabar (MSJ), terkait pembangunan lanjutan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR). Pembangunan konstruksi Tol BORR Seksi III B rencananya dimulai pada 2024.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina, mengatakan pembangunan lanjutan Tol BORR yang akan dilakukan PT MSJ pada 2024 diperkirakan akan berdampak terhadap sekitar 200 kepala keluarga (KK).

Baca Juga

Karena itu, sosialisasi pembangunan tol terus dilakukan secara masif kepada masyarakat. “Keterlibatan PUPR menghitung luasan bangunan yang terkena pembebasan lahan BORR seksi IIIB,” kata Rena, Selasa (5/9/2023).

Upaya pembebasan lahan untuk kebutuhan pembangunan Tol BORR Seksi III B terus berjalan. Menurut Rena, ada 295 bidang tanah milik warga rencananya dibebaskan untuk pembangunan tol tersebut. Sebagian besarnya diklaim sudah disetujui untuk dibebaskan dan dilakukan pembayaran.

“Hanya saja ada sekitar 76 orang lagi yang mengajukan pembebasan tanah sisanya dan saat ini lagi dibahas di BPN (Badan Pertanahan Nasional),” kata Rena.

Direktur Utama PT MSJ, Dedi Krisnariawan Sunoto, sebelumnya menjelaskan, pembangunan Tol BORR Seksi III B sepanjang 2,5 kilometer akan dimulai pada 2024.

Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol ruas Yasmin-Salabenda di wilayah Bogor ditargetkan dapat diselesaikan tahun ini. “Target kami tahun 2024 sudah mulai konstruksi,” katanya.

Dalam desain baru, menurut Dedi, Jalan Tol BORR kelak dapat terkoneksi dengan ruas jalan Tol Depok-Antasari, sehingga bisa menjadi jalan alternatif dari Jakarta menuju Bogor maupun sebaliknya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement