Rabu 06 Sep 2023 08:50 WIB

Uni Eropa Pastikan Seorang Diplomat Swedia Telah Ditahan di Iran Selama 500 Hari

Johan Floderus telah disandera di Iran selama lebih dari 500 hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengkonfirmasi, diplomat Swedia, Johan Floderus telah disandera di Iran selama lebih dari 500 hari.
Foto: AP/Julia Nikhinson
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengkonfirmasi, diplomat Swedia, Johan Floderus telah disandera di Iran selama lebih dari 500 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada Selasa (5/9/2023) mengkonfirmasi, diplomat Swedia, Johan Floderus telah disandera di Iran selama lebih dari 500 hari. Borrell mendorong pembebasan pria berusia 33 tahun itu.

 

Baca Juga

Pada Senin (4/9/2023), Swedia mengkonfirmasi laporan New York Times tentang penahanan Floderus. Swedia mengumumkan bahwa seorang warga negara Swedia telah ditahan di Iran sejak April 2022. Borrell melangkah membenarkan bahwa Floderus telah ditahan di Iran. Borrell menambahkan, Floderus bekerja untuk korps diplomatik Uni Eropa.

 

“Saya ingin mengatakan sesuatu, jika Anda mengizinkan saya, mengenai kasus tertentu, yaitu kasus Floderus.  Dia adalah warga negara Swedia yang bekerja untuk Uni Eropa dan telah ditahan secara ilegal di Iran selama 500 hari terakhir,” kata Borrell, dilaporkan Al Arabiya.

 

“Saya ingin menekankan bahwa saya pribadi, seluruh tim saya di semua tingkatan lembaga-lembaga Eropa yang berkoordinasi erat dengan pihak berwenang Swedia, yang memiliki tanggung jawab pertama atas perlindungan konsuler da keluarganya, telah mendorong pihak berwenang Iran untuk membebaskannya," ujar Borrell.

 

Borrell mengatakan, dia selalu mengangkat masalah penahanan Floderus dalam setiap pertemuan diplomatik. Borrell menambahkan, Uni Eropa terus mengupayakan kebebasan Floderus melalui koordinasi dengan berbagai pihak.

 

“Kami telah mengupayakan kebebasa Floderus dan kami akan terus melakukan hal itu melalui kontak dekat dengan keluarga, menghormati keinginan mereka, dan tentunya dengan pemerintah Swedia,” kata Borrell.

 

Pada Juli 2022, Iran mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang pria karena dicurigai melakukan spionase. Pengumuman ini muncul dua minggu setelah seorang warga negara Iran menerima hukuman penjara seumur hidup di Swedia karena perannya dalam eksekusi massal ribuan penentang rezim Iran pada 1988.

 

Pengadilan Stockholm memutuskan mantan kepala penjara Iran, Hamid Noury ​​bersalah atas kejahatan berat terhadap hukum internasional dan pembunuhan. Beberapa negara menuduh Iran mempraktikkan diplomasi sandera dengan menangkap warga negara Barat untuk mendapatkan konsesi seperti pembebasan warga Iran yang ditahan.

 

Pada Mei, pekerja kemanusiaan Belgia, Olivier Vandecasteele dibebaskan setelah 15 bulan ditahan karena tuduhan mata-mata. Dia dibebaskan dalam pertukaran tahanan dengan diplomat Iran, Assadollah Assadi, yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena berencana mengebom demonstrasi oposisi di Paris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement