Rabu 06 Sep 2023 10:37 WIB

Kasus Pria Kanada Tabrak Keluarga Muslim Hingga Meninggal Masuk Meja Hijau

Veltman didakwa dengan empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Pemakaman Keluarga Muslim Kanada Dihadiri Ratusan Pelayat. Pemakaman keluarga Muslim korban islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Persidangan terhadap seorang pria yang dituduh melakukan pembunuhan bermotif kebencian terhadap empat anggota keluarga Muslim dimulai pada Selasa di pengadilan Kanada. Pria tersebut, Nathaniel Veltman, diduga melakukan pembunuhan.

Dia diduga mengemudikan kendaraannya pada 6 Juni 2021, ke trotoar dan menabrak keluarga Afzaal yang sedang jalan-jalan sore di London, Ontario, sebelah barat Toronto. Mereka yang tewas adalah Yumnah Afzaal, ibu dan ayahnya Madiha Salman, dan Salman Afzaal, dan neneknya Talat Afzaal.

Baca Juga

Seorang putranya, berusia sembilan tahun pada saat serangan itu, selamat, tetapi menjadi yatim piatu. Kejahatan ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negeri.

"Hidup mereka diambil dalam tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar. Pembunuhan ini bukanlah suatu kebetulan. Ini adalah serangan teroris yang dimotivasi oleh kebencian di hati salah satu komunitas kami," kata Perdana Menteri Justin Trudeau setelah serangan itu.

Veltman didakwa dengan empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama, satu dakwaan percobaan pembunuhan dan dakwaan teror. Pemilihan juri dimulai Selasa dalam persidangan yang diperkirakan akan berlangsung selama tiga bulan, menurut Canadian Broadcasting Corporation (CBC).

Persidangan dipindahkan ke Windsor, Ontario, barat daya London tepat di seberang perbatasan Detroit. Alasan perpindahan tempat tidak diketahui karena adanya larangan publikasi. Namun, sidang itu akan disiarkan langsung di ruang sidang London yang penuh sesak.

Imam London Abd Alfatah Twakkal mengatakan, persidangan akan menggugah emosi meski penyerangan terjadi lebih dari dua tahun lalu. "Saya pikir ada banyak kekhawatiran di masyarakat," kata Twakkal kepada CBC.

"Anda pikir Anda telah berduka atas sesuatu yang terjadi lebih dari dua tahun lalu, dan kemudian sebuah persidangan datang dan membawa kembali trauma, rasa sakit. , kemarahan yang kami semua rasakan segera setelah kejadian tersebut," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement