REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Chief Program Officer produsen senjata Jerman Diehl Defense, Harald Buschek, mengatakan perusahaan berencana meningkatkan produksi sistem pertahanan udara IRIS-T. Langkah ini untuk memenuhi naiknya permintaan pertahanan udara itu setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Di pangkalan udara di Todendorf di Jerman utara, Buschek mengatakan pada tahun 2025 Diehl Defense berencana membangun setidaknya delapan sistem. Angka ini naik dari tiga menjadi empat sistem pertahanan pada tahun ini.
Dikutip dari Alarabiya, Rabu (6/9/2023) Buschek menambahkan produksi rudal tahun ini naik tiga kali lipat dan akan naik dua kali lipat lagi pada tahun depan. Dengan perkiraan produksi sekitar 400 hingga 500 rudal pada tahun 2024.
Sejauh ini Jerman telah memasok dua unit IRIS-T ke Ukraina. Sebagian besar digunakan untuk menjaga Ibukota Kiev dari serangan rudal Rusia.