Rabu 06 Sep 2023 12:33 WIB

Perusahaan Pertahanan Jerman Naikkan Produksi Sistem Pertahanan IRIS-T untuk Ukraina

Sejauh ini Jerman telah memasok dua unit IRIS-T ke Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Gambar tak bertanggal dari rudal IRIS-T yang terpasang pada jet tempur.  Produsen senjata Jerman Diehl Defense, meningkatkan produksi sistem pertahanan udara IRIS T
Foto: EPA/Diehl
Gambar tak bertanggal dari rudal IRIS-T yang terpasang pada jet tempur. Produsen senjata Jerman Diehl Defense, meningkatkan produksi sistem pertahanan udara IRIS T

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Chief Program Officer produsen senjata Jerman Diehl Defense, Harald Buschek, mengatakan perusahaan berencana meningkatkan produksi sistem pertahanan udara IRIS-T. Langkah ini untuk memenuhi naiknya permintaan pertahanan udara itu setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Di pangkalan udara di Todendorf di Jerman utara, Buschek mengatakan pada tahun 2025 Diehl Defense berencana membangun setidaknya delapan sistem. Angka ini naik dari tiga menjadi empat sistem pertahanan pada tahun ini.

Baca Juga

Dikutip dari Alarabiya, Rabu (6/9/2023) Buschek menambahkan produksi rudal tahun ini naik tiga kali lipat dan akan naik dua kali lipat lagi pada tahun depan. Dengan perkiraan produksi sekitar 400 hingga 500 rudal pada tahun 2024.

Sejauh ini Jerman telah memasok dua unit IRIS-T ke Ukraina. Sebagian besar digunakan untuk menjaga Ibukota Kiev dari serangan rudal Rusia.

Berlin berjanji memasok enam unit IRIS-T lagi ke Kiev. Buschek mengatakan diperkirakan Ukraina akan menerima pengiriman sistem pertama dari enam unit itu untuk angkatan udaranya pada bulan Oktober 2024.

Ukraina menembak jatuh lebih dari 110 sasaran yang sebagian besar adalah rudal jelajah seperti Kalibr, dengan tingkat akurasi hampir 100 persen. Buschek mengatakan sistem ini berhasil menghalau serangan terhadap Kiev. Mencegat 13 rudal jelajah Rusia pada awal tahun ini.

 

Berlin akan melatih pasukan negara-negara mitra sistem pertahanan udara modern IRIS-T di kota kecil Todendorf. IRIS-T salah satu senjata paling diinginkan Ukraina dari Barat.

Sistem IRIS-T SLM yang memiliki jangkauan sekitar 40 kilometer dan dapat diputar 360 derajat, telah digunakan untuk menembak jatuh rudal jelajah yang digunakan Moskow untuk menyerang pembangkit listrik, dan pesawat terbang termasuk drone Shahed produksi Iran.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, hanya beberapa negara Barat yang membeli sistem tersebut. Karena setelah Perang Dingin muncul tren untuk mengurangi pertahanan udara karena ancaman utama dari Rusia dianggap telah hilang.

Kini, sekutu-sekutu NATO berebut memesan IRIS-T untuk militer mereka sendiri. Beberapa negara di sisi timur NATO seperti Estonia dan Latvia diperkirakan akan menandatangani kontrak dalam beberapa pekan mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement