Kamis 07 Sep 2023 05:35 WIB

Level Air Terusan Panama Capai Titik Terendah Sepanjang Sejarah

Pembatasan kapal dilakukan untuk menghemat air di tengah kekeringan berkepanjangan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Permukaan air Terusan Panama mengalami titik terendahnya sepanjang sejarah.
Foto: AP
Permukaan air Terusan Panama mengalami titik terendahnya sepanjang sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA CITY -- Permukaan air Terusan Panama mengalami titik terendahnya sepanjang sejarah pada Selasa (5/9/2023). Penurunan level permukaan air memaksa otoritas setempat membatasi transit harian.

Pembatasan tersebut, yang diterapkan awal tahun ini untuk menghemat air di tengah kekeringan berkepanjangan, yang memicu penumpukan kapal. Terusan Panama ini menangani sekitar 5 persen dari perdagangan dunia. Hal ini bisa berkontribusi pada biaya pengiriman barang yang lebih mahal menjelang musim Natal yang semakin dekat.

Baca Juga

Walaupun kemacetan di terusan yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik telah berkurang sekitar 20 persen sejak minggu lalu, tetapi waktu tunggu untuk transit di jalur air tersebut justru meningkat dua kali lipat dari bulan Juli lalu. Termasuk untuk beberapa kategori kapal, sementara banyak pemilik kapal memilih rute alternatif untuk menghindari penundaan pengiriman barang yang merugikan.

Otoritas yang mengelola terusan tersebut menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa lalu lintas kapal minggu ini menunjukkan tingkat "normal" untuk musim ini. Tercatat bahwa sebulan sebelum akhir tahun fiskal 2023, total penyeberangan kapal di terusan tersebut telah mencapai hampir 800 kali lipat dari yang diperkirakan oleh anggaran otoritas terusan.

Penyeberangan kapal tambahan, yang berkontribusi pada total lebih dari 13.000 transit sejauh ini selama tahun fiskal, menunjukkan permintaan yang kuat dari para pemilik kapal. Setiap kapal yang melewati jalur air lintas samudra sepanjang 50 mil (80 km) menggunakan sekitar 51 juta galon (193 juta liter) air dari danau ini.

Namun, curah hujan yang tidak mencukupi terus berdampak negatif pada Danau Gatun, yang menjadi sumber air bagi kanal tersebut. Tak adanya hujan telah menurunkan permukaan airnya menjadi 24,2 meter (79,7 kaki), dibandingkan dengan 26,6 meter (87,41 kaki) untuk bulan September dalam beberapa tahun terakhir.

Pada akhir musim hujan di bulan November, ketinggian air danau biasanya mencapai sekitar 27 meter (89 kaki) dan kemudian turun menjadi sedikit di bawah 26 meter (85 kaki) setelah musim kemarau berakhir pada bulan April, menurut otoritas kanal.

Para ahli telah memperingatkan tentang gangguan perdagangan maritim menjelang apa yang akan menjadi periode yang lebih kering tahun depan. Mereka berpendapat bahwa potensi awal musim kemarau di Panama dan suhu yang lebih panas dari rata-rata, telah meningkatkan penguapan dan mengakibatkan permukaan air yang hampir mencapai rekor terendah pada bulan April.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement