REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasihat yang baik bisa datang dari mana saja. Termasuk dari anak sendiri. Nasihat anak bisa menjadi pengubah jalan seorang ayah yang sebelumnya gemar berdosa menjadi orang yang taat di jalan Allah SWT.
Seperti pada sebuah kisah berikut ini, yang tentu saja dapat dipetik pelajaran berharga untuk mengubah jalan hidup dari kemaksiatan menjadi ketaatan kepada Allah SWT.
Alkisah, ada seorang pemuda yang tumbuh besar dalam segala macam kemaksiatan. Kemudian, jalan hidup mengarahkannya menikah dengan seorang wanita yang shalehah, hingga lahirlah beberapa anak, termasuk seorang putra yang bisu dan tuli.
Istri pemuda tersebut sangat ingin membesarkan anak-anaknya dengan pendidikan shaleh yang penuh ketaatan kepada Allah SWT. Sang istri pun mengajarkan anak-anaknya Alquran, sholat, dan mengajak mereka ke masjid sejak dini agar memiliki ikatan yang erat dengan rumah Allah.
Tumbuhlah anak-anak itu dengan penuh keshalehan. Putra mereka yang bisu dan tuli telah menginjak usia tujuh tahun. Saat itulah, anak ini mulai menyadari banyaknya maksiat dan perbuatan tercela yang dilakukan ayahnya.
Anak tersebut pun menasehati sang ayah. Tidak pernah berhenti menasehati sekalipun ayahnya melakukan maksiat lagi. Berulang-ulang kali nasihat anak yang bisu dan tuli itu disampaikan dengan menunjuk-nunjuk kepada sang ayah.
Dia terus mengajak ayahnya...