REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Halal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY memberikan sosialisasi terkait sertifikasi halal untuk pekerja migran di Taiwan. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan.
Sosialisasi ini dinilai penting dilakukan, khususnya kepada pekerja migran di Taiwan. Ketua Lembaga Halal PWM DIY, Nina Salamah mengatakan, PCIM Taiwan yang berlokasi di Taipei memiliki anggota dari berbagai latar belakang profesi.
Mulai dari pekerja migran, mahasiswa studi lanjut S2 maupun S3, serta beberapa mahasiswa atau lulusan yang sedang magang. Sedangkan, salah satu tantangan tinggal di Taiwan yakni mengenali produk halal.
Baik itu produk pangan, obat maupun kosmetika, mengingat produk yang beredar di daerah tersebut lebih banyak yang tidak bersertifikat halal karena mayoritas penduduk di Taiwan merupakan non Muslim.
"Sehingga penting sekali untuk mengadakan kegiatan pengenalan titik kritis kehalalan produk ini bagi warga muslim di Taiwan," kata Salamah, Rabu (6/9/2023).
Sosialisasi dilakukan bersamaan dengan pelantikan PCIM Taiwan periode 2023-2025, dan pelatihan manajemen usaha baru, serta pengenalan titik kritis halal pada produk, makanan, obat dan kosmetika. Acara ini berlangsung di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan.
Kegiatan diikuti oleh semua jajaran PCIM Taiwan, termasuk para pekerja migran yang berasal dari beberapa wilayah di Taiwan. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Divisi Pelatihan Lembaga Halal PWM DIY, Titisari Juwitaningtyas, dan dosen UAD Rusdianto yang memiliki aktivitas di Ahmad Dahlan Halal Center.
Titisari mengatakan, peserta sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari skor post test yang kenaikan nilai pengetahuannya signifikan.
Dijelaskan, kegiatan kolaborasi dengan PCIM Taiwan ini sudah dipersiapkan dua bulan sebelumnya melalui serangkaian koordinasi online, dan pada hari H dilakukan secara offline. Dari kegiatan ini, nantinya akan terus dilanjutkan kedepannya dengan dilaksanakannya berbagai program.
"Kerja sama ini akan terus berlanjut dengan berbagai program kedepannnya, seperti menemukan produk halal di Taiwan, dan menumbuhkan minat usaha baru bagi pekerja migran," kata Titisari.