REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid alias Gus Jazilul menanggapi kesan yang beredar di masyarakat bahwa partainya tidak sejalan dengan pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia memastikan, PKB dan PBNU tak saling bertentangan satu sama lain.
"Nggak, nggak ada, nggak ada itu (pertentangan antara PBNU dan PKB)," ujar Jazilul menjawab pertanyaan soal PBNU yang terkesan selalu bertentangan dengan keputusan politik PKB kala ditemui di Nasdem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
PBNU sudah menyatakan, organisasi NU tidak lagi terlibat dalam partai politik maupun politik praktis. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta pada Sabtu (2/9/2023) malam WIB, usai deklarasi Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan.
Ditanya lebih lanjut, apakah pernyataan PBNU tersebut akan menggerus suara pemilih dari kelompok Nahdliyin untuk pasangan Anies-Muhaimin? Jazilul yakin bahwa hal tersebut tak akan terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.