Rabu 06 Sep 2023 20:22 WIB

DLH Sleman: TPST Tamanmartani dan Minggir Ditarget Beroperasi 2024

Pengelolaannya diupayakan zero waste sehingga tidak menimbulkan bau.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan dua tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) untuk mengatasi persoalan sampah di Sleman. Dua TPST tersebut antara lain TPST Tamanmartani dan TPST Minggir.

Ditargetkan keduanya akan beroperasi pada 2024. "Harapannya tahun 2024 bisa ya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, di kantor DLH Sleman, Selasa (5/9/2023).

Namun Epiphana memperkirakan TPST Tamanmartani  akan selesai lebih cepat yakni di akhir November. Ia berharap akhir 2023 bisa dioperasionalkan. "Harapan kami itu sudah selesai sehingga kami bisa mempersiapkan diri untuk segera bisa kita operasionalkan," ujarnya.

Sementara itu untuk TPST Minggir, Epiphana mengatakan tahapan sosialisasi telah selesai dilakukan. TPST tersebut memiliki kuota lebih sedikit dibandingkan dengan TPST Tamanmartani.

"Kalau di Tamanmartani kan tiga modul, tiga modul itu kurang lebih satu modulnya kalau maksimal bisa mengelola 30 ton per hari, jadi di sana 80-90 ton sampah yang bisa dikelola, kalau di Minggir kami hanya akan pasang dua modul, jadi mungkin hanya sekitar 60 ton kalau maksimal, ya paling bagus 35 ton per hari," jelasnya.

Epiphana menambahkan hanya tersedianya dua modul pada lokasi TPST Minggir lantaran lahannya lebih sempit dibanding TPST Tamanmartani. Dalam pengelolaannya, nantinya akan diupayakan zero waste sehingga tidak menimbulkan bau.

Saat ini tengah dipersiapkan anggaran untuk membeli peralatan untuk pengolahannya."Kalau Minggir kami sedang berupaya, karena APBD jelas kami sudah punya, tapi untuk membeli peralatan dan sebagainya kami masih butuh uang, dan itu baru kami upayakan mudah-mudahan kita mendapat  kesempatan untuk mewujudkan itu walaupun ini kita raih dari danais," ungkapnya.

Ia mengatakan TPST Minggir diperuntukkan untuk masyarakat Sleman Barat. Wilayah Sleman Barat dinilai masih banyak perdesaan sehingga diharapkan dua modul cukup.

"Dipasang dua modul karena barat itu kan masih banyak perdesaan tidak sepadat daerah timur sehingga harapannya dengan dipasang dua modul itu kita bisa menangani sampah dari masyarakat di sana. Karena kan masyarakat juga sudah memilah mengurangi dan memilah sampah. Apalagi daerah perdesaan, sebagian pasti mereka bisa mengelola dengan membuat jugangan untuk pakan ternak, dibuat kompos, untuk maggot, saya kira tidak masalah kalau kita hanya pasang dua modul," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement