Rabu 06 Sep 2023 21:09 WIB

Tim Pengmas UI Ajak Santri Tuli Belajar Sains dan Mitigasi Bencana

Anak-anak tuli diharapkan tetap bisa belajar sains melalui eksperimen.

Tim Pengmas FMIPA dan FKM UI menggelar program Einstein bagi santri tuli Pondok Pesantren Darul Ashom, DIY, Ahad (19/8/2023).
Foto: dok Tim Pengmas FMIPA dan FKM UI
Tim Pengmas FMIPA dan FKM UI menggelar program Einstein bagi santri tuli Pondok Pesantren Darul Ashom, DIY, Ahad (19/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kepedulian Masyarakat dari Departemen Biologi FMIPA UI dan FKM UI mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pesantren Tunarungu Daarul Ashom di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Ahad, 19 Agustus 2023 lalu. Kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia dan didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia.

Kegiatan ini bernama Einstein: Edukasi Sains dan Mitigasi Sambil Bermain yang dibimbing oleh Dr. Retno Lestari, M.Si. dan diketuai oleh Reha Aulia Nisa. Kegiatan ini melibatkan 40 santri Pesantren Daarul Ashom untuk belajar mengenai sains dan mitigasi bencana.

Baca Juga

Sains menjadi salah satu pelajaran yang cukup sulit untuk dijelaskan kepada siswa tuli karena terbatasnya penguasaan kosakata siswa. Untuk itu, kegiatan Einstein dipersembahkan sebagai alternatif metode pembelajaran supaya anak-anak tuli tetap bisa mengakses pendidikan sains, yaitu melalui berbagai eksperimen.

Program Einstein diharapkan bisa menumbuhkan cara berpikir yang sistematis, kreatif, dan rasa ingin tahu yang tinggi mengenai proses fenomena alam di sekitar mereka. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang kebencanaan sehingga mereka mengetahui cara adaptasi dalam mempertahankan diri.  

Kegiatan pengabdian masyarakat ini disambut antusias oleh anak-anak santri yang ingin mencoba melakukan eksperimen. Percobaan eksperimen yang dilakukan, yaitu gunung meletus, lampu lava, dan balon cuka. Mahasiswa melakukan sosialisasi dan menunjukkan cara bagaimana melakukan tiga percobaan tersebut, serta mengajak para santri untuk ikut mencoba.

Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mitigasi di mana para santri diajak untuk belajar sekaligus praktik langsung menghadapi bencana alam. Salah satunya bencana gunung meletus mengingat letak pondok pesantren yang tidak jauh dari Gunung Merapi. Mereka mengenal tanda-tanda terjadinya gunung meletus, hingga apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi.

Dr. Retno Lestari, M.Si., selaku dosen pendamping lapangan menyampaikan, baik para santri maupun tim UI jadi saling belajar. "Semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada para santriwati dalam mengenal dan mempelajari sains, serta dapat membantu para santriwati dalam memahami potensi bencana yang ada melalui edukasi mitigasi bencana," kata Retno.

Perwakilan di Pesantren Tunarungu Daarul Ashom, Ustazah Siti, merespons positif dan berterima kasih atas kehadiran program Einstein sebagai sarana edukasi para santri mengenai sains dan mitigasi. "Saya berharap anak-anak akan lebih paham dan bertambah pengetahuannya, sehingga ketika terjadi bencana, anak-anak sudah tahu dan siap karena sudah pernah ada pengalaman dan pengajaran dari kakak-kakak," ujar Ustazah Siti.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement