Rabu 06 Sep 2023 21:20 WIB

Gubernur Lampung Sebut Harga Beras Naik karena Belum Panen

Ia perkirakan pada Oktober 2023 saat petani mulai panen, harga beras stabil lagi.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4) (ilustrasi).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga beras berbagai kualitas di pasar tradisional Lampung terus melejit. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, kenaikan harga beras sekarang ini dikarenakan belum memasuki musim panen.

"Kalau sudah panen pada Oktober nanti, harga beras mulai stabil," kata Arinal di Lampung, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, saat ini harga beras di pasaran masih fluktuatif dikarenakan beberapa daerah sentra beras di Lampung belum sepenuhnya panen. Diperkirakan pada Oktober 2023 rata-rata sawah petani mulai panen, dan harga beras kembali stabil.

Menurut dia, bila sudah memasuki masa panen, ketersediaan gabah petani semakin melimpah dan harga jual beras pun semakin terkendali. Untuk itu, beberapa daerah di Lampung sudah siap untuk panen pada bulan depan.

Pemantauan di Pasar Cendrawasih Kota Metro, Lampung, Rabu (6/9/2023), hanya harga beras yang mengalami lonjakan dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya. Beras kualitas medium dijual Rp 15.000 – Rp 16.000 per kg atau Rp 140.000 – Rp 150.000 per karung 10 kg. Sedangkan beras premium Rp 17.000 – Rp 18.000 per kg atau Rp 160.000 – Rp 170.000 per karung 10 kg. Sementara harga beras kualitas biasa juga terjadi kenaikan dari Rp 9.500 per kg menjadi Rp 11.500 – RP 12.000 per kg.

Pemprov Lampung mengeklaim terdapat cadangan beras pada September 2023 sebanyak 423.640 ton. Cadangan tersebut dikarenakan beberapa kabupaten mulai panen pada September 2023.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi mengatakan, beberapa daerah akan memasuki masa panen padi pada September, Oktober, November, dan terakhir Desember 2023. Kusnardi mengatakan, pada September 2023, tersedia cadangan beras sebanyak 400 ton lebih.

Dia memaparkan, Kabupaten Mesuji mulai memasuki panen pada September 2023 tersebut, sedangkan pada Oktober 2023 Kabupaten Tulangbawang, dan Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan pada bulan selanjutnya beberapa daerah sentra beras lainnya juga masuk musim panen.

Menurut dia, pada September 2023,   terdapat lahan padi siap panen seluas 84.728 hektare (ha), Oktober seluas 72.000 ha, November seluas 40.000 ha, dan Desember seluas 137.000 ha. Selain itu terdapat juga lahan tambahan gerakan pangan nasional seluas 36.000 ha, lahan pertanian reguler seluas 228 ribu ha.

Kusnardi memperkirakan jumlah luas lahan padi petani pada September 2023 seluas 84.728 ha tersebut memasuki masa panen, maka kalau dikatakan produksi beras untuk satu hektare sebanyak lima ton, maka tersedia cadangan beras sebanyak 400 ribu ton lebih cadangan beras. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement