REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bepergian bisa menjadi hal yang mengasyikkan. Namun para pelancong lupa mereka juga harus berurusan dengan jet lag. Dilansir Mashable SE Asia, Kamis (7/9/2023), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, jet lag “disebabkan oleh ketidaksesuaian antara ritme normal harian seseorang dan zona waktu baru”.
Secara sederhana, jet lag pada dasarnya adalah suatu bentuk campur aduknya jadwal tidur akibat bepergian antar zona waktu yang berbeda. Dampak jet lag paling terlihat dari jadwal tidur.
Beberapa orang mungkin merasa sulit beradaptasi dengan perubahan zona waktu yang tiba-tiba, terutama jika ada jeda yang besar di antara zona waktu tersebut (delapan jam atau lebih).
Gejala jet lag yang sangat umum adalah kelelahan di siang hari. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi pekerja dewasa yang membutuhkan istirahat yang cukup setelah perjalanan jauh.
Berikut merupakan tiga kiat mengatasi jet lag yang dikaji secara ilmiah.
Kiat pertama, sesuaikan jam alami tubuh Anda (sebelum perjalanan).
Tujuan menyesuaikan jam alami tubuh adalah untuk membantu tubuh Anda terbiasa dengan perubahan waktu. Ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum rencana perjalanan Anda. Jadwal tidur Anda sebaiknya disesuaikan dengan arah tujuan.
Jika bepergian ke Barat, Anda dapat memilih untuk tidur satu atau dua jam lebih lambat dari jadwal tidur biasanya. Demikian pula, jika Anda bepergian ke Timur, tidurlah satu atau dua jam lebih awal dari biasanya.
Kiat kedua, pastikan Anda makan (dalam penerbangan). Makan sebenarnya bisa membantu mengatasi jet lag.
Menurut artikel penelitian Yitong Huang yang berjudul A Minimal Model of Peripheral Clocks Reveals Differential Circadian Re-entrainment in Aging, dia menyatakan bahwa “makan lebih banyak di pagi hari di zona waktu baru dapat membantu mengatasi jet lag.”
“Terus-menerus mengubah jadwal makan atau makan di malam hari tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan ketidakselarasan antara jam internal,'' ujarnya.
Kiat ketiga, tidur (pasca perjalanan).
Anda hanya perlu tidur sampai Anda sembuh dari jet lag. Sebagai alternatifnya, pengobatan juga bisa menjadi cara. Melatonin telah dipelajari secara luas dan merupakan pengobatan jet lag yang umum.
Penelitian terbaru tampaknya menunjukkan bahwa melatonin membantu tidur karena tubuh Anda memperlakukan melatonin sebagai darkness signal. Jadi, melatonin cenderung memberikan efek kebalikan dari cahaya terang. Namun, konsumsi dengan cermat dan sesuai aturan pakai serta bisa berkonsultasi dengan dokter jika perlu.