REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Permasalahan sampah menjadi isu utama di Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Ini karena letak geografisnya yang berdekatan dengan pusat Kota Yogyakarta dan merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Bantul dengan penduduk yang cukup padat.
TPST 3R Gerbang Mawar Asri yang berada di Padukuhan Wojo, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, merupakan salah satu unit usaha Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Bangkit Karya Bangunharjo yang menangani masalah sampah.
Menurut Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, walaupun baru beroperasi kurang lebih satu bulan, TPST 3R ini diyakini nantinya akan membawa kebaikan dan manfaat bagi Kabupaten Bantul, khususnya masyarakat Kalurahan Bangunharjo.
“Kami berharap dukungan mesin dan peralatan yang lebih modern agar lebih baik dan tidak membawa dampak lingkungan," ujar Lurah Bangunharjo dalam acara Penyerahan Bantuan Komposter di TPST 3R Padukuhan Wojo, Kalurahan Bangunharjo, Rabu (6/9/2023).
Nurhidayat menambahkan, saat ini TPST 3R ini masih menggunakan alat sederhana, namun sudah menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan uji emisi.
"TPST 3R ini nantinya juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah, namun juga destinasi dan edukasi yang dapat menarik wisatawan,” tambah Nurhidayat.
Ketua Baznas Bantul, KH Damanhuri sebagai pemberi bantuan komposter berharap, hal ini nantinya dapat diduplikasi di berbagai tempat lainnya, karena komposter ini hanya menggunakan peralatan sederhana namun tepat guna.
Selanjutnya Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih berpesan agar para pengelola selalu semangat, konsisten, dan tidak mudah putus asa dengan semua hambatan yang ada. Sebelum bisa mandiri, pemerintah kalurahan diperbolehkan untuk memberikan fasilitas kepada BUMKal dengan cara-cara yang diperbolehkan oleh aturan, karena BUMKal ini juga menjalankan fungsi pelayanan publik.
“Dengan usaha yang konsisten, TPST 3R ini bisa menjadi percontohan pengolahan sampah yang sempurna di Kabupaten Bantul," kata Bupati.
Bupati mengingatkan bahwa Bantul masih kesempatan dua tahun untuk mewujudkan Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 (Bantul Bersama). Pada Tahun 2025 nanti ia berharap sudah tidak ada sampah yang dibuang di pinggir jalan, sepanjang sungai, atau di sembarang tempat lainnya.
"Untuk mencapai kondisi ideal itu, harus mulai dari sekarang, kita selesaikan sampah di kalurahan masing-masing," kata Halim.