Kamis 07 Sep 2023 10:00 WIB

PM Jepang Terus Yakinkan Cina Limbah PLTN Fukushima Aman Bagi Lingkungan

PM Jepang bertemu PM Cina di sela-sela KTT ASEAN dan menegaskan soal limbah PLTN

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Korsel Yoon Suk Yeol (tengah) memberikan sambutan ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) dan Perdana Menteri Cina Li Qiang (kiri) mendengarkan selama KTT ASEAN Plus Three (APT) di Jakarta, Indonesia, 06 September 2023.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol (tengah) memberikan sambutan ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) dan Perdana Menteri Cina Li Qiang (kiri) mendengarkan selama KTT ASEAN Plus Three (APT) di Jakarta, Indonesia, 06 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang pada Rabu (6/9/2023), di sela-sela pertemuan regional ASEAN di Jakarta, Indonesia. Di antara pembicaraannya, PM Kishida menjelaskan langkah Jepang melepas air radioaktif PLTN Fukushima. Ia terus meyakinkan Cina bahwa limbah PLTN Fukushima sangat aman bagi lingkungan dan ekosistem laut kawasan.

Jepang mulai melepaskan air dari PLTN Fukushima ke lautan bulan lalu. Tindakan itu menuai kecaman keras dari beberapa negara termasuk Cina. Sebagai pembalasan, Cina telah memberlakukan larangan menyeluruh terhadap semua impor ikan dan hasil kelautan dari Jepang.

Baca Juga

Kerusakan PLTN Fukushima tak lepas dari bencana gempa bumi dan tsunami besar pada tahun 2011 lalu. Bencana gempa dahsyat itu memicu ledakan nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi yang merupakan bencana nuklir terburuk di dunia sejak insiden Chernobyl 25 tahun sebelumnya.

Kishida mengatakan kepada para wartawan bahwa ia berbicara secara singkat dengan Li Qiang menjelang sebuah sesi di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta.

"Selama pembicaraan, saya menjelaskan posisi Jepang mengenai air yang diolah kepada Perdana Menteri Li," kata Kishida. Dia menolak untuk mengatakan bagaimana tanggapan Li.

Kishida menghindari berkomentar secara langsung mengenai apakah ia telah meminta larangan impor produk perikanan untuk dicabut selama pembicaraannya dengan Li, dan mengulangi bahwa ia telah menjelaskan posisi Jepang. Ia menambahkan bahwa belum ada keputusan apakah ia akan berbicara lagi dengan Li di sela-sela KTT Kelompok 20 (G20) akhir pekan ini.

Pembicaraan dengan Li menandai pertama kalinya keduanya bertemu secara langsung, kata kementerian luar negeri Jepang. Ini juga merupakan pembicaraan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak pelepasan air dari PLTN Fukushima.

Kunjungan ke Cina oleh ketua partai koalisi junior Jepang pada akhir Agustus lalu ditunda di tengah memburuknya hubungan antara Tokyo dan Beijing setelah pelepasan air pengolahan dari PLTN tersebut.

Air tersebut diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium, radionuklida yang sulit dipisahkan dari air, dan kemudian diencerkan hingga mencapai tingkat yang diterima secara internasional sebelum dilepaskan ke laut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement