REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka melemah 12,70 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.983,25. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,82 poin atau 0,29 persen ke posisi 964,37.
“IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada hari ini,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data cadangan devisa (cadev) per akhir Agustus 2023, yang mana posisi cadev pada akhir Juli 2023 tercatat sebesar 137,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau meningkat tipis dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2023 yang sebesar 137,5 miliar dolar AS.
Mulai 1 Agustus 2024, pemerintah telah mewajibkan eksportir untuk menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) paling sedikit 30 persen dengan jangka waktu minimal tiga bulan.
Pemerintah memperkirakan aturan tersebut akan mampu meningkatkan cadev senilai 60 sampai 100 miliar dolar AS. Sementara itu, bursa saham AS kembali mengakhiri perdagangan di zona merah pada Rabu (6/9/2023), di tengah data-data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.
ISM Services PMI mengukur aktivitas bisnis non-manufaktur melonjak ke 54,5 pada Agustus 2023, atau lebih tinggi dibandingkan 52,7 pada Juli 2023, serta di atas ekspektasi pasar yakni 52,5.
Kondisi tersebut membuat pelaku pasar berekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan sikap hawkish-nya, yang mana konsensus menunjukkan bahwa 93 persen investor meyakini The Fed akan menahan suku bunga acuan di level 5,25- 5,5 persen pada pertemuan September 2023.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 71,10 poin atau 0,21 persen ke 33.169,89, indeks Hang Seng melemah 155,64 poin atau 0,84 persen ke 18.294,34, dan indeks Shanghai melemah 12,30 poin atau 0,39 persen ke 3.145,78, dan indeks Straits Times melemah 17,10 poin atau 0,53 persen ke 3.205,78.