REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bangunan heritage rumah potong hewan (RPH) Ciroyom di Jalan Arjuna, Kota Bandung, akan terdampak pembangunan flyover Ciroyom. Namun, sejauh ini bangunan heritage belum dilakukan pembongkaran terlebih belum ada izin tim cagar budaya.
"Jadi rencana pembangunan flyover salah satunya terdampak salah satu bagian bangunan heritage cagar budaya (RPH) tepat di bagian depan. Sekarang eksisting pos jaga itu rencana perhitungan akan kepotong dua meter," ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023).
Ia mengatakan pembongkaran bangunan heritage harus mendapatkan rekomendasi atau izin dari tim cagar budaya. Oleh karena itu, akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
"Belum turun rekomendasinya, belum ada pembongkaran. Baru ada pemagaran di sisi kiri bangunan," ungkap dia.
Gin Gin mengatakan pelaksana proyek flyover belum melakukan kegiatan pembongkaran. Ia menegaskan pihaknya belum akan mengizinkan apabila belum terdapat rekomendasi.
Di tengah rencana proses pembongkaran, ia mengaku aktivitas RPH saat ini belum terkendala akibat adanya pembangunan flyover. Gin Gin mengaku sudah meminta kepada pelaksana proyek agar tidak menyebabkan aktivitas RPH menjadi terhambat.
"Sampai hari ini belum terkendala, kita wanti-wanti untuk apapun khususnya RPH kegiatan harian itu suport daging di Kota Bandung itu tidak terganggu keluar masuk kendaraan harus disesuaikan dan tidak boleh terganggu," kata dia.
Ia menambahkan area kantor DKPP saat ini yang terpakai untuk pembangunan flyover Ciroyom sebantak 16 meter dan sudah dipagar.
Sebelumnya, progres pembangunan flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) Ciroyom di Kecamatan Andir dan Cicendo telah mencapai 33,5 persen. Pembangunan ini ditargetkan akan selesai akhir tahun 2023.