REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pada pertemuan bilateral ASEAN-Korea mengajak pemimpin Korea Selatan memperkuat kerja sama yang selama ini dibangun terutama dalam hal pemberdayaan UMKM melalui transformasi digital.
"Kami ingin memperkuat kerja sama ekonomi, termasuk transformasi digital dan pengembangan startup dengan memperkuat jaringan antara startup Indonesia dan Korea, modal ventura, inkubator bisnis dan peluang pasar," kata Teten dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Teten pada forum ASEAN-Korea AI Youth Festa yang diselenggarakan di Jakarta itu menyebutkan kerja sama yang diperkuat mencakup program pertukaran teknologi, peningkatan kapasitas, pelatihan keterampilan dan bakat literasi digital, serta penguatan infrastruktur untuk UMKM dan startup.
Revolusi industri keempat, lanjut Teten, memberikan peluang yang sangat besar bagi pelaku usaha untuk mengakselerasi pengembangan bisnisnya apabila mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Untuk menangkap peluang itu, Teten berharap kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan di kawasan regional bisa terjalin lebih erat. Diyakini dengan kolaborasi yang baik akan menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global di masa depan.
"Kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam merespons disrupsi tersebut dengan memperkenalkan digital framework dan mengembangkan desain konsep solusi digital," ucapnya.
Teten menyampaikan bahwa saat ini pelaku UMKM di Indonesia yang sudah terhubung dengan ekosistem digital mencapai 22,8 juta dari target 30 juta UMKM pada 2024. Pemerintah akan berupaya maksimal agar target digitalisasi UMKM tercapai karena hal itu dipercaya mampu meningkatkan ketahanan dan daya saing mereka di kancah domestik ataupun global.
"Internet menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk pemasaran yang lebih hemat dengan jangkauan skala global, operasional yang lebih efisien, serta memungkinkan terciptanya pertumbuhan, daya saing, dan inovasi," ungkap Teten.
Ia menyadari upaya mengakselerasi dan mengagregasi pelaku UMKM untuk bisa on boarding pada ekosistem digital dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain kebijakan terkait e-commerce yang masih tumpang tindih, perlindungan data dan keamanan siber yang belum sepenuhnya terjamin, hingga kesenjangan literasi digital bagi pelaku UMKM.
"Kami harap kolaborasi yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN mampu mempromosikan transformasi digital sebagai akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi," tambahnya.