REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyerangan Zionis Israel menimbulkan dampak serius bagi Palestina. Tidak hanya menimbulkan dampak kerusakan bangunan dan korban jiwa, kekejaman Zionis itu menyisakan kerusakan psikis, trauma dan kesehatan warga Paslestina.

Itulah yang memicu Aman Palestin menyalurkan donasi dalam bentuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Mental Aman Palestin sejak 2021. Ke depannya, Rumah Sakit Mental Aman Palestin akan sekaligus menjadi Pusat Nasional dan Rehabilitasi Masyarakat Palestina.

Rumah sakit mental ini bertujuan untuk merehabilitasi para korban yang mengalami masalah psikologis, khususnya bagi anak-anak. Sampai saat ini, perkembangan pembangunan rumah sakit mental telah rampung lebih dari 50 persen.

Proses pembangunan kerap menghadapi penyerangan Zionis Israel. Para zionis melakukan eskalasi untuk menghambat rumah sakit bagi Palestina. Namun, hal tersebut tidak menghentikan Aman Palestin untuk terus berjuang menyalurkan amanah dari para donatur dalam membangun rumah sakit mental dan kebebasan Palestina. 

Bangunan ini terdiri dari lima gedung. Yaitu tiga gedung utama A, B, C, serta gedung D, dan E. Gedung utama meliputi, gedung A terdiri atas lantai dasar (darurat) dan lantai pertama (kamar asrama), gedung B terdiri atas lantai dasar (pintu masuk utama) dan lantai pertama (administrasi dan istirahat, serta gedung C terdiri dari basement (jurusan Psikoterapi dan Rehabilitasi), dan lantai satu (klinik rawat jalan).

Selanjutnya, proyek ini mencakup pekerjaan infrastruktur air limbah dan drainase air hujan, serta instalasi listrik yang menghubungkan gedung induk dan gedung pelayanan D. Sementara, gedung E merupakan ruang jaga gerbang utama.

Untuk kelancaran hadirnya rumah sakit tersebut, Aman Palesitn mengajak para donatur untuk menanam pahala. Untuk informasi donasi, dapat mengunjungi laman Instagram @amanpalestin_id atau mengunjungi website resmi di www.donasi.amanpalestin.id.

Ikuti Whatsapp Channel Republika