Kamis 07 Sep 2023 17:15 WIB

Telkom Komitmen Bangun Masa Depan Digital di Kawasan ASEAN

Telkom perkuat konektivitas hingga pengembangan Data Center.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama; (dari kiri) Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria, Dirut BNI Royke Tumilaar, Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir di sela-sela acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta.
Foto: Dok. Telkom
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama; (dari kiri) Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria, Dirut BNI Royke Tumilaar, Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir di sela-sela acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperkuat digitalisasi dan inklusivitas di Indonesia akan tetap menjadi fokus Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka. Hal ini merupakan bagian dari dukungan untuk Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, Epicentrum of Growth, di mana Indonesia memiliki lebih dari 270 juta pengguna internet di tahun 2023 dengan pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksikan akan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025. 

Oleh karena itu, untuk membangun konektivitas yang kuat dan andal, TelkomGroup berfokus pada tiga domain digital, yakni: Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service. Pada ASEAN Indo-Pacific Forum, flagship event dari KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, yang mendorong terciptanya dialog dan kolaborasi yang inklusif antara publik, sektor swasta, dan pelaku bisnis di ASEAN dan Kawasan Indo-Pasifik, Telkom bertujuan untuk menunjukkan upaya berkelanjutan yang strategis dalam membangun digitalisasi Indonesia dengan secara aktif menjalankan inisiatif inklusi digital dan memperluas cakupan konektivitas digital, melalui strategi transformasi, Five Bold Moves.

Baca Juga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa di tengah melemahnya perekonomian dunia, perekonomian ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi dunia dengan jumlah penduduk mencapai 680 juta jiwa. ASEAN juga merupakan pasar potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan, tapi kawasan ASEAN juga tidak luput dari tantangan global. 

Oleh karena itu, adanya ASEAN Indo-Pacific Forum bertujuan untuk mengubah persaingan menjadi kerja sama dan membangun habit kerja sama yang saling menguntungkan tanpa meninggalkan siapapun. AIPF memiliki tiga agenda, yakni Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Sustainable dan Innovative Financing, and Digital Transformation and Creative Economy.

Ia menambahkan, pada tahun 2030, ekonomi digital di kawasan ASEAN diperkirakan akan tumbuh hingga 1 triliun dolar AS. Oleh karena itu, adopsi dan inovasi digital harus diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UKM. 

Presiden Jokowi juga mengapresiasi terciptanya 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar dolar AS dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar dolar AS antara negara-negara ASEAN dengan Mitra ASEAN. Hal ini mencerminkan komitmen untuk membangun Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan, ASEAN Indo Pacific Forum berfungsi sebagai platform untuk memungkinkan dialog inklusif dan kolaborasi strategi untuk mendukung ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Ia menambahkan, untuk menghadapi tantangan global, masyarakat, sektor swasta, dan pelaku usaha harus membentuk aliansi dan kolaborasi strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, berkelanjutan, dan terhubung.

Dalam forum AIPF ini akan diadakan diskusi panel, showcase, dan business match yang diharapkan dapat menginspirasi kemitraan dan kolaborasi baru yang berkelanjutan untuk memperkuat perekonomian.

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana mengatakan, konektivitas TelkomGroup telah mencakup lebih dari 98 persen penduduk Indonesia dan telah memperluas digitalisasi bahkan ke wilayah paling terpencil di negara ini. 

"Untuk merespons pesatnya pertumbuhan permintaan digital dan data center, Telkom melalui anak perusahaannya, NeutraDC, fokus pada penerapan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui kemitraan strategis, dan berkomitmen untuk memperluas pasar data center Indonesia ke pemain global dan regional," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).

Ia juga menambahkan, data center telah bekerja sama dengan Singtel dalam membangun investasi 581 juta dolar AS pada hyperscale data center di Batam. Telkom memiliki 30 fasilitas data center (25 domestik, dan lima di luar negeri) dan tersebar di empat negara (Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste) dengan klasifikasi Tier 3 dan Tier 4. Perusahaan ini menyediakan produk dan solusi, seperti shared colocation, dedicated colocation, cross-connect, smart hand, dan DC interconnect.

Untuk Layanan Digital, Telkom melalui Digico akan menjadi akselerator digitalisasi perusahaan dengan menyediakan produk-produk prioritas untuk mendukung kemajuan digitalisasi Telkom. Telkom juga mendirikan Indibiz sebagai platform untuk meningkatkan keterampilan dan berkolaborasi dalam ekosistem untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dan inklusivitas digital Indonesia.

Dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang tumbuh hingga Rp4.531 triliun pada tahun 2030, Telkom memberikan layanan terbaik dalam konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital bagi pelanggan. Seluruh upaya berkelanjutan ini merupakan bagian dari misi Telkom untuk mendigitalkan Indonesia dan membangun masa depan digital yang berkembang di kawasan ASEAN.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement