Kamis 07 Sep 2023 18:17 WIB

Yenny Wahid Sebut Kiai NU Banyak Simpati ke Prabowo, Ini Respons PKB

PKB tegaskan Muhaimin kontestan pilpres bukan follower.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus sekaligus putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (kanan) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). Pertemuan tersebut merupakan agenda silaturahmi sekaligus membahas situasi politik saat ini. Selain itu, Yenny Wahid menyampaikan pesan kepada bakal Calon Presiden Prabowo Subianto untuk memilih bakal Calon Wakil Presiden dari kalangan anak muda dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus sekaligus putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (kanan) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). Pertemuan tersebut merupakan agenda silaturahmi sekaligus membahas situasi politik saat ini. Selain itu, Yenny Wahid menyampaikan pesan kepada bakal Calon Presiden Prabowo Subianto untuk memilih bakal Calon Wakil Presiden dari kalangan anak muda dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menanggapi santai pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Menurut dia, kini saatnya meyakinkan bahwa siapa yang menjadi representasi warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Siapa pun boleh melakukan strategi, mau menggembosi, tetapi nanti bagaimana siapa yang bisa meyakinkan ke publik, bisa meyakinkan ke rakyat, bahwa siapa yang akan menjadi representasi," ujar Cucun di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang sudah dideklarasikan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan sejak kecil adalah seorang Nahdliyin. Tentu sebagai bakal cawapres, warga NU dapat menyampaikan aspirasinya kepada Muhaimin.

"Gus Imin ini kan langsung menjadi kontestannya dalam perhelatan pilpres ini. Kalau hanya menjadi follower, hanya menjadi pendukung, tidak mengambil kebijakan, nanti publik akan bisa membedakan," ujar Cucun.

Klaim dari Yenny Wahid yang menyebut ulama dan kiai NU di Jawa Timur mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ditanggapinya dengan santai. Ia sendiri mengimbau agar pihak-pihak luar tak saling mengeklaim dukungan NU terhadap sosok tertentu.

Ia sendiri tak ingin mengeklaim bahwa suara warga NU akan masuk ke pasangan Anies-Muhaimin. Namun, ia memastikan, Muhaimin sebagai seorang Nahdliyin akan mendengarkan dan menyerap aspirasi dari para kiai, ulama, pondok pesantren, hingga santri dalam posisinya sebagai bakal cawapres.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement