REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan upaya Indonesia terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di dunia bersaing dengan negara lainnya. Hal itu karena ekonomi Islam saat ini tidak hanya menarik bagi negara mayoritas Muslim, tetapi negara yang penduduknya mayoritas non-Muslim.
"Ekonomi syariah ini tidak hanya berada di negara-negara mayoritas Muslim ,tapi juga di berbagai negara di Inggris juga menjadi pusat ekonomi Islam, bahkan Singapura juga sedang berusaha untuk menjadi hub ekonomi Islam," ujar Kiai Ma'ruf saat mengukuhkan kepengurusan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Aceh dikutip di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Kiai Ma'ruf mengatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia merupakan upaya menjawab beragam tantangan pembangunan nasional, sekaligus membangun peradaban dunia yang lebih baik. Menurut Dia, ekonomi syariah juga patut dikembangkan untuk membangun kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan bernilai.
Bagi umat Islam, ekonomi 'yang bernilai' adalah yang sesuai dengan tuntunan Islam. Selain wajib bagi umat Islam, menurut Kiai Ma'ruf, ekonomi syariah juga mengusung prinsip keadilan inklusi dan universal bagi seluruh umat.
"Artinya tidak hanya untuk umat Islam tapi sebagai ekonomi yang rahmatan lil alamin. Aspek ini sangat vital karena tanpa pemerataan dan keadilan, pembangunan ekonomi ibarat bangunan megah tetapi fondasinya tidak kuat keropos," ujarnya.
Karena itu, kata Kiai Ma'ruf, pemerintah terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah melalui sektor industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah dan usaha atau bisnis syariah. Kiai Ma'ruf juga mengingatkan Indonesia jangan hanya menjadi pihak yang memberikan sertifikasi label halal bagi produk di berbagai dunia.
Lebih dari itu, ia mengingatkan, target Indonesia menjadi pusat produsen halal terbesar pada 2024. "Selama ini Indonesia ini hanya menjadi pemberi sertifikasi, pemberi cap saja terhadap produk produk di berbagai dunia ya. Kita ingin sekarang menjadi produsen halal terbesar dan kita sudah bertekad 2024 ini sudah kita bisa menjadi produsen halal terbesar di dunia," ujar Kiai Ma'ruf.