Kamis 07 Sep 2023 19:33 WIB

Soal Rudal Korut, ASEAN Desak Dialog Damai Antara Pihak Terkait

Desakan tersebut tertuang dalam pernyataan bersama para pemimpin ASEAN pada KTT ke-43

Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat Hwasong-18 baru di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, (13/7/2023).
Foto: EPA-EFE/KCNA
Foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat Hwasong-18 baru di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendesak untuk dilanjutkannya dialog damai di antara pihak-pihak terkait dalam rangka mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Desakan tersebut tertuang dalam pernyataan bersama para pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang diketuai Indonesia, yang dirilis pada Rabu, menanggapi uji coba rudal balistik antarbenua yang dilakukan Korea Utara.

Baca Juga

“Peningkatan uji coba rudal balistik antarbenua dan peluncuran rudal balistik yang dilakukan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) baru-baru ini serta meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea merupakan perkembangan mengkhawatirkan yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan,” demikian bunyi pernyataan itu.

ASEAN mendesak semua pihak yang berkepentingan melanjutkan dialog damai dan terus berupaya mewujudkan perdamaian abadi dan stabilitas di Semenanjung Korea. “Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap implementasi penuh terhadap Resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB dan mencatat upaya-upaya internasional untuk mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea secara menyeluruh,” lanjut pernyataan tersebut.

ASEAN menegaskan kembali kesiapannya untuk memainkan peran konstruktif, termasuk melalui pemanfaatan platform yang dipimpin ASEAN seperti Forum Regional Forum (ARF) untuk mendorong suasana kondusif agar terciptanya dialog damai di antara pihak-pihak terkait.

Pada tahun ini, Pyongyang telah meluncurkan setidaknya 12 rudal termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-15, Hwasong-17, dan Hwasong-18, menurut NHK. Korea Utara pada Mei juga meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya, yang berakhir jatuh di Laut Barat Korea.

Pada sidang Dewan Keamanan PBB Agustus lalu, Korut mengatakan bahwa Pyongyang tidak akan pernah mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang negaranya menggunakan teknologi yang berkaitan dengan rudal balistik, yang telah berakibat sanksi bagi negara tersebut.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement