REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah orang yang merupakan delegasi dari negara Laos mendatangi Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023). Para delegasi tersebut mengunjungi salah satu posyandu di Depok yang dinilai berhasil dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam upaya menekan kasus stunting.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, penunjukan Depok sebagai lokus kunjungan studi Laos dalam penurunan stunting merupakan sebuah kehormatan.
"Sebuah kehormatan bagi Depok bisa menyajikan sesuatu yang bisa menjadi bekal bagi mereka kita berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman terkait pengelolaan posyandu terutama posyandu yang terintegrasi. Wabil khusus terkait dengan stunting," jelas Dadang Wihana usai kunjungan delegasi ke Posyandu Teratai RW 11, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Kamis (7/9/2023).
Menurut dia, Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) menunjuk Depok sebagai tempat studi para delegasi karena capaian Depok terkait penurunan stunting selama ini. "Satwapres menunjuk Depok karena Depok dianggap berhasil di dalam rangka penanganan stunting mulai dari basis dari hulu dari mulai posyandu dari mulai keluarga," katanya.
Dadang mengatakan para delegasi mengaku terkesan dengan layanan kesehatan di Posyandu. Hal ini lantaran posyandu dikerjakan oleh para sukarelawan yang tidak digaji tapi bisa memberikan dampak yang baik.
"Mereka sangat terkesan bahwa tidak harus membuat sebuah lembaga yang mereka kira bahwa harus 'wah' (lembaganya). Tapi bisa berbasis komunitas dengan tampilan yang sederhana tapi bisa menyajikan sesuatu," ujarnya.
Para delegasi Laos mendatangi Posyandu Teratai RW 11, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis yang berhasil meraih juara I Lomba Posyandu Tingkat Jawa Barat (Jabar). Dalam kompetisi tersebut, fasilitas ini mendapat poin sebesar 96,15 untuk kategori kota.