Jumat 08 Sep 2023 02:26 WIB

Indonesia-Filipina Jajaki Kemitraan di Sektor Mineral dan Nanopreneurship

Kedua negara memegang posisi penting di dunia global pasar mineral.

Red: Budi Raharjo
Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina digelar di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023, di Jakarta.
Foto: .
Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina digelar di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023, di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina digelar di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023, di Jakarta. Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan pertemuan itu makin memperkuat kerja sama di sektor pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kedua negara juga menjajaki kemitraan strategis di dua sektor mutakhir, yakni mineral dan nanopreneurship. "Ini adalah dua bidang mutakhir yang sangat relevan bagi Indonesia dan Filipina," ujar Arsjad, dalam sambutan pada pembukaan Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina. 

Menurut dia, Indonesia dan Filipina sama-sama memegang posisi penting di dunia global pasar mineral, terutama  ekspor komoditas mineral yang digunakan dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik (electronic vehicle). "Kami di Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Filipina pada sektor mineral bernilai tambah yang dapat memaksimalkan potensi ekonomi kedua negara," kata Arsjad.

Terkait kerja sama pengembangan UMKM, Indonesia mengapresiasi kemitraan dengan Go Negosyo yang berhasil memajukan sektor UMKM pertanian di Filipina. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengumpulkan sumber daya dan membangun jaringan baru dalam pemberdayaan pelaku UMKM di akar rumput sebagai landasan perekonomian nasional. "Selain itu, kami tandatangani MoU tentang kerja sama pertanian dan pengembangan UMKM dengan ASEAN BAC Filipina," kata Arsjad.