REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dua tunggal putra dan satu tunggal putri melaju ke perempat final China Open 2023, satu lagi wakil Indonesia dari sektor ganda putra lolos ke delapan besar turnamen berhadiah total 2 juta dolar Amerika Serikat ini. Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi wakil Indonesia keempat atau yang terkahir yang lolos.
Juara All England 2022 ini melaju ke perempat final setelah dalam laga yang berlangsung Kamis (6/9/2023) di Changzhou Olympic Sport Center, mengalahkan rekan satu Pelatnas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan skor 21-16, 21-12.
Pada babak perempat final yang akan berlangsung Jumat (7/9/2023) Bagas/Fikri akan bertemu wakil Korea yang juga juara dunia 2023 Kang Min-hyuk/ Seo Seung-jae.
"Alhamdulillah bersyukur bisa menang tanpa cedera dan bisa masuk delapan besar di turnamen ini. Dari pertandingan hari ini, bertemu teman sendiri pasti ada tekanannya, pasti ada tegangnya tapi kami coba mengatasi itu di lapangan," kata Bagas lewat keterangan media PBSI. "Kunci kemenangan kami yang lain adalah komunikasi yang cair antara saya dan Fikri. Kami saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain," ujarnya.
Bagas menilai, Pram/Yere terlihat kurang percaya diri di pertandingan kali ini. Apalagi Pram sempat meminta spray di kakinya tadi. Menurut dia, mungkin itu juga mengganggu kedua lawannya untuk tampil prima.
Fikri menambahkan, strategi mereka lebih tepat hari ini melawan Pram/Yere. Penggunaan pola permainan begitu baik baik di gim pertama maupun gim kedua.
"Di gim pertama kami kalah angin, jadi sebisa mungkin kami menurunkan bola, jangan banyak mengangkat. Di gim kedua kebalikannya tapi sebisa mungkin tetap menyerang. Besok lawan juara dunia (Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae), kami tidak boleh gentar, ini akan menjadi pertemuan pertama kami. Dicoba saja biar tahu kemampuan kami sampai di mana. Sekarang fokus di istirahat dan pikirannya," ungkapnya.
Sementara Pram mengatakan, mereka sudah sama-sama mengenal karakter masing-masing. Ia menyesali, harusnya lebih banyak menginisiasi serangan tapi justri malah banyak mengangkat bola dan kurang cepat permainan depannya."
"Saya juga mainnya agak kurang enak, banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," kata Pram. Yere menambahkan, Pola permainan mereka sama sekali tidak keluar melawan Bagas/Fikri.