Jumat 08 Sep 2023 10:06 WIB

Dibuka melemah, IHSG Berpotensi Terkoreksi Ikuti Bursa Kawasan Asia

IHSG dibuka melemah 2,47 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.952,34.

Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (8/9/2023) berpotensi terkoreksi mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka melemah 2,47 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.952,34. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,90 poin atau 0,20 persen ke posisi 957,57.

Baca Juga

“Hari ini IHSG kembali berpotensi koreksi jika menembus support 6.950, dengan target di 6.900 sampai 6.920. Tapi, jika IHSG kuat bertahan di support, ada potensi kembali rebound ke 6.980,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Kamis kemarin, sebagian besar bursa kawasan regional Asia Pasifik mencatatkan koreksi, yang mana bursa Shanghai (China) dan Hang Seng (Hong Kong) menurun signifikan lebih dari 1 persen.

China melaporkan surplus neraca perdagangan senilai 68,36 miliar dolar AS pada Agustus 2023, atau di bawah perkiraan, dan Australia mencatatkan surplus neraca perdagangan per Juli 2023 senilai 8,039 miliar dolar Australia, atau di bawah ekspektasi.

Sementara itu, Indonesia melaporkan cadangan devisa senilai 137,1 miliar dolar AS per Agustus 2023.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,17 persen, namun, di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,32 persen, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang terkoreksi 0,89 persen.

Nasdaq terkoreksi akibat kekhawatiran mengenai kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan para pembuat kebijakan yang akan menerapkan kenaikan lainnya pada tahun ini.

Saham Apple turun 2,9 persen, begitu juga dengan Nvidia dan Advanced Micro Devices yang masing- masing turun 1,7 persen dan 2,5 persen. Initial jobless claims AS untuk pekan yang berakhir pada 2 September 2023 mencapai 216.000, atau di bawah perkiraan.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 333,10 poin atau 1,01 persen ke 32.658,00, indeks Shanghai melemah 13,64 poin atau 0,44 persen ke 3.108,71, dan indeks Straits Times melemah 10,81 poin atau 0,34 persen ke 3.215,78.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement