Jumat 08 Sep 2023 10:46 WIB

Cerita Dirlantas Polda Metro Jaya Teriaki Anggotanya 'Polisi Goblok'

Video M Latif Usman berteriak 'polisi goblok' viral di media sosial.

Rep: Ali Mansur, Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman.
Foto: Dok Polda Metro Jaya
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M Latif Usman, meneriaki mobil patroli polisi dengan teriakan "polisi goblog" karena nyaris menyerempat rangkaian rombongan peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta. Pengendara mobil patroli itu diketahui merupakan anggota Dirlantas Polda Metro Jaya yang hendak melakukan pengamanan presiden. 

"Kemarin sore (Rabu 6 September 2023) pada saat penutupan itu. Jalur kosong tidak ada masalah, kan saya ada di situ, ada video saya di situ," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes M Latif Usman, dalam keterangannya kepada awak media, (8/9/2023).

Baca Juga

Latif menceritakan, peristiwa itu berawal pada saat rombongan delegasi negara Laos baru selesai menghadiri kegiatan di kawasan Gelora Bung Karno (SUGBK). Dia menyebut pengendara patroli tersebut tidak sengaja terus melaju hingga nyaris menyerempat rombongan yang membawa PM Laos. Peristiwa ini terekam dan sempat viral di media sosial.

Ketika itu, lanjut Latif, mobil patroli hendak masuk ke dalam Jenderal Sudirman. Namun sayangnya, yang bersangkutan tidak melihat ada rombongan delegasi Laos. Sehingga mereka nyaris menyerempat rangkaian delegasi Laos. Mereka sendiri hendak menjalan tugas mengamankan Presiden Joko Widodo. 

"Dia memang terburu-buru karena punya tangung jawab karena mau mengamankan jalur presiden kita. Dia sudah kita tegur sudah kita hentikan saya ingatkan," kata Latif. 

Menurut Latif, setelah kejadian itu dia langsung menegur, dan anggotanya itu mengaku tengah terburu-buru melakukan pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian mereka pun menyampaikan permintaan maaf dan langsung melanjutkan tugasnya mengamankan Joko Widodo di tempat lain. 

"Karena dia memang mau mengamankan buru-buru mau ngejar mengamankan Presiden," kata Latif menjelaskan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement