Jumat 08 Sep 2023 15:43 WIB

Sapuhi: Tes Kesehatan Sebelum Pergi Haji Itu Wajib

Jamaah haji diharuskan menjalani tes kesehatan sebelum berangkat.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Tenaga kesehatan melakukan tes usap antigen kepada Jamaah haji kloter satu Debarkasi Solo saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2022) dini hari.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tenaga kesehatan melakukan tes usap antigen kepada Jamaah haji kloter satu Debarkasi Solo saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2022) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum SAPUHI Syam Resfiadi menilai bahwa tes kesehatan atau surat rekomendasi dokter sangat penting untuk calon jamaah haji sebelum keberangkatan mereka. Karena itu, Syam sepakat dengan usulan menteri agama agar pemeriksaan kesehatan haji dilakukan sebelum pelunasan.

"Kita itu di haji khusus sudah seperti itu, kesehatan dulu, baru bisa berangkat, walaupun dia sudah dapat porsi terakhir, tetap surat kesehatan itu kita minta, karena KKP tidak akan memberikan surat kesehatan, kalau medical cek up dan surat keterangan sehat dari dokter tidak keluar," kata Syam kepada Republika, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga

Menurut Syam, alasan Menteri Agama mengusulkan pemeriksaan kesehatan jamaah haji didahulukan, karena memang ada kelemahan pada sistem jamaah haji reguler dan sudah saatnya dikaji secara mendalam.

"Kalau memang ternyata ada kelemahan atau kekurangan di haji reguler, ya pantas saja pak Menteri mencanangkan itu," ujar Syam.

Menurut Syam, tes kesehatan atau surat keterangan kesehatan dari dokter harusnya menjadi benda wajib yang diberikan calon jamaah haji sebelum melakukan pelunasan. Karena, hasil pemeriksaan dokter itu nantinya akan menjadi dokumen pegangan untuk para petugas kesehatan dalam memutuskan dan memantau kesehatan jamaah haji selama berada di tanah suci.

"Itu wajib hukumnya bagi jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan, sehingga para tenaga kesehatan di haji reguler bisa memahami dan bisa punya recordnya, bapak ini, ibu ini, jamaah dari sini, dari sana, kloter sekian, catatan-catatan kesehatannya sudah ada dan bisa diputuskan layak pergi haji atau tidak sebelum keberangkatan itu dengan tes kesehatan," kata Syam.

Sehingga menurutnya, usulan Menteri Agama ini tidak menjadi masalah bagi jamaah haji khusus dan justru didukung. Karena bagi jamaah haji khusus, usulan itu sudah diterapkan sejak lama.

"Buat haji khusus tidak ada masalah karena sudah kita lakukan sejak dulu, sebelum pandemi, sejak ONH Plus  juga sudah kita lakukan, karena ini sudah menjadi tanggung jawab kami agar kami dan tim kesehatan kami memahami kesehatan tim jamaah kita," paparnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement