Jumat 08 Sep 2023 17:09 WIB

Dugaan Pencabulan Santriwati, Pelaku Dikenal Ramah dan Mudah Bersosialisasi

Hanya sekali kegiatan BAA pernah dipersoalkan warga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga di lingkungan lingkungan RT 03/ RW 04 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang tidak menduga jika BAA tersandung kasus dugaan persetubuhan dengan anak di bawah umur.

Sebab di lingkungan masyarakat, sosok BAA juga dikenal ramah dan mudah bersosialisasi dengan sesama warga Lempongsari yang lain. "Bahkan untuk beberapa kegiatan keagamaan juga aktif," ungkap Ketua RT 03/ RW 04 Kelurahan Lempongsari, Adi Alamsyah, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga

Hanya saja, jelasnya, terkait dengan aktivitasnya memang warga tidak banyak yang tahu, kecuali sering menggelar acara semacam pengajian dan yang datang umumnya bukan warga di lingkungan Lempongsari.

Sebagai pemangku lingkungan, Adi mengakui aktivitas di rumah BAA di lingkungannya tersebut memang bukan pondok pesantren. Akan tetapi memang ada beberapa remaja yang bermukim sejak tiga tahun terakhir dan itu disebutkan sebagai murid mengaji.