REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah mengungkapkan sejumlah upaya yang dilakukan perusahaan untuk terus mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia.
Ridha, dalam diskusi panel bertajuk "Green Business Opportunities in Indonesia" dalam rangkaian Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Jumat (8/9/2023) mengatakan, INA fokus untuk mendukung investasi di empat industri utama yaitu kesehatan, infrastruktur, digital dan energi, khususnya energi hijau. "Yang kami lakukan adalah kami mencoba mengundang investasi baik asing maupun domestik untuk bersama kami berinvestasi di bidang energi hijau," kata Ridha.
Ridha menyebutkan salah satu capaian yang dilakukan adalah berinvestasi di PT Pertamina Geothermal Energy, perusahaan energi terbarukan milik PT Pertamina (Persero), guna mendukung komitmen net zero emission pada 2060. Di sisi lain, INA juga telah bersinergi dengan sejumlah investor baik perbankan maupun institusi untuk berinvestasi di sektor transisi energi.
"Kami mencoba memensiunkan batu bara dan beralih ke energi terbarukan," katanya.
Upaya lainnya, lanjut Ridha, yaitu menyiapkan dana khusus untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik. "Kami sudah menyiapkan dana. Awalnya, satu miliar dolar AS dan mungkin akan segera mencapai dua miliar dolar AS, untuk berinvestasi di semua rantai pasok kendaraan listrik," katanya.
Ridha mengatakan pihaknya juga telah menandatangani perjanjian dengan Pollination, firma global yang berfokus pada investasi, penasihat, dan solusi untuk perubahan iklim berbasis di London, untuk menjajaki pemanfaatan kekuatan Nature-Based Solutions (NBS).
"Kami tidak bisa mengubah kebijakan karena kami bukan pembuat kebijakan. Kami hanya menaruh uang di pasar, kami berinvestasi dan mengabari pemerintah, jika kebijakan itu berhasil atau tidak karena kami yang menaruh uang agar bisa berputar," katanya.
Ridha menegaskan masih banyak hal yang harus dilakukan untuk bisa terus mendukung pengembangan ekonomi hijau.
Ia pun mengajak semua pihak untuk ikut terlibat, tidak hanya di satu forum tersebut, tidak hanya pemerintah, tapi semua lapisan masyarakat. "Karena ini adalah hal serius bagi kita semua," tuturnya.