Jumat 08 Sep 2023 23:34 WIB

Jumlah Trayek Tol Laut Terus Mengalami Peningkatan Tiap Tahun

Adanya tol laut membuat jumlah trayek mengalami peningkatan setiap tahun.

Uudiensi yang dilakukan PT Djakarta Lloyd Persero dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di The Manohara Hotel Yogyakarta, Jumat (8/9/2023).
Foto: Istimewa
Uudiensi yang dilakukan PT Djakarta Lloyd Persero dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di The Manohara Hotel Yogyakarta, Jumat (8/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Indonesia dengan bangga mengumumkan peluncuran program Tol Laut pada Tahun 2015 sebagai solusi efisien dalam pengiriman barang di seluruh wilayah Indonesia. Program Tol Laut ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong konektivitas maritim serta menekan disparitas harga serta mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau-pulau di Indonesia.

Tol Laut juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil atau yang sulit dijangkau oleh kapal–kapal besar. Dengan adanya akses yang lebih mudah untuk mengirimkan barang dari satu pulau ke pulau lainnya, pelaku usaha di daerah terpencil dapat memperluas jangkauan pasar mereka.

Baca Juga

Selain itu, infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan terminal juga akan dikembangkan untuk memfasilitasi pelaksanaan program Tol Laut ini.

Pada Jumat (8/9/2023), Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut menggelar acara Konsinyering Bulanan (Bulan VI) Pengawasan Perawatan Aset Kapal dan Kontainer Milik Negara, di The Manohara Hotel Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh Para Pejabat dilingkungan Kementerian Perhubungan serta operator kapal termasuk PT Djakarta Lloyd (Persero).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting mengungkapkan jumlah trayek tol laut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertambahan volume komoditas yang diangkut berdampak pada penurunan disparitas harga yang terjadi antara barat dengan timur, distribusi barang ke daerah 3TP juga berjalan dengan lancar.

"Perkembangan Tol Laut tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil memberikan dampak yang optimal. Sejumlah penyempurnaan masih dilakukan agar gap antara muatan berangkat dan muatan balik tidak ada perbedaan yang signifikan. Sinergi antar unit Pemerintah Pusat (antar Kementerian/Lembaga terkait) dan Pemerintah Daerah merupakan faktor yang menentukan," kata Hendri dalam rilisnya, Jumat.

Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan disparitas harga juga turut menjadi perhatian. PT Djakarta Lloyd (Persero) selaku operator tol laut melalui direktur utamanya Dr. Achmad Agung disela-sela audiensi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pihaknya bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan beserta stakeholder terkait bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan.

"Termasuk jumlah muatan dan berupaya mengurangi gap perbedaan antara muatan berangkat dengan muatan balik, dimana hal ini yang nantinya bisa diharapkan mampu mengurangi disparitas harga," kata Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Agung juga menyatakan akan selalu mendukung sepenuhnya langkah-langkah pemerintah dalam menyukseskan dan meningkatkan pencapaian program tol laut dan lainnya.

Berdasarkan data, jumlah muatan PT Djakarta Lloyd (Persero) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2020, jumlah muatan mencapai 3937Teus, untuk 2021 mencapai 4161 teus dan pada 2022 mencapai 5078 teus.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement