REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan nilai transaksi pasar modal akan terdorong sentimen disinflasi dan pemilihan umum 2024. Chief Economist and Macro Strategy BRI Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto mengatakan berlanjutnya tren disinflasi, maka semakin banyak bank sentral yang memilih untuk menghentikan kebijakan kenaikan suku bunga.
“Fokus utama akan tertuju pada pertumbuhan ekonomi. Dari sisi domestik, diperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga sampai dengan akhir tahun ini. Selanjutnya, periode pemilu akan mendukung konsumsi domestik, yang sejarahnya cenderung positif bagi pasar ekuitas dengan masuknya investor asing,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).
Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menambahkan pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui kebijakan makro prudensial Bank Indonesia tumbuh kuat di tengah ketidakpastian global.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, data tersebut memberikan sinyal positif pada ekonomi pada kuartal II tahun ini. Lalu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate untuk mempertahankan inflasi agar terkendali tiga persen.
"Meskipun akan ada tantangan-tantangan, kita berharap bahwa dengan strategi yang tepat dan investasi yang bijak, kinerja investasi kita dapat menjadi lebih baik tahun mendatang. Mari kita tetap optimistis," ucapnya.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo menambahkan para investor dapat memperkaya wawasan untuk membuat keputusan berinvestasi yang lebih baik dan matang memasuki tahun politik.