Sabtu 09 Sep 2023 10:22 WIB

Bukan Pembakaran, Ini Serangan Yahudi-Nasrani yang Lebih Berbahaya Terhadap Alquran

Oknum Yahudi dan Nasrani telah lancarkan serangan terhadap Alquran

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi unjuk rasa bela Alquran. Oknum Yahudi dan Nasrani telah lancarkan serangan terhadap Alquran
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Ilustrasi unjuk rasa bela Alquran. Oknum Yahudi dan Nasrani telah lancarkan serangan terhadap Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sejarah panjang  penyerangan oknum segelintir kaum Yahudi dan Nasrani terhadap Alquran pada dasarnya telah membentang.

Pakar Studi Alquran dari INSISTS, Adnin Armas, dalam buku nya, Metodologi Bibel dalam Studi Alquran (2005), menjelaskan John of Damascus, misalnya, seorang tokoh Kristen terkemuka (m 700 M), telah menyerang otentisitas Alquran sebagai wahyu Tuhan. Karena menyinggung dogma-dogma dalam ajaran Kristen, maka Alquran dicap tidak otentik. 

Baca Juga

John of Damascus tidak ragu menyebut Islam sebagai sebuah sekte bidah dan Alquran banyak memuat cerita-cerita bodoh. 

Peter Venerabilis (Peter the Venerable) (1094-1156), tokoh Kristen dari Biara Cluny, Prancis, menyebut Alquran tidak terlepas dari para setan. Setan telah mempersiapkan Muhammad SAW, orang yang paling nista, menjadi anti-Kristus. Setan telah mengirim informan kepada Muhammad, yang memiliki kitab setan (diabolical scripture).