REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sejarah panjang penyerangan oknum segelintir kaum Yahudi dan Nasrani terhadap Alquran pada dasarnya telah membentang.
Pakar Studi Alquran dari INSISTS, Adnin Armas, dalam buku nya, Metodologi Bibel dalam Studi Alquran (2005), menjelaskan John of Damascus, misalnya, seorang tokoh Kristen terkemuka (m 700 M), telah menyerang otentisitas Alquran sebagai wahyu Tuhan. Karena menyinggung dogma-dogma dalam ajaran Kristen, maka Alquran dicap tidak otentik.
John of Damascus tidak ragu menyebut Islam sebagai sebuah sekte bidah dan Alquran banyak memuat cerita-cerita bodoh.
Peter Venerabilis (Peter the Venerable) (1094-1156), tokoh Kristen dari Biara Cluny, Prancis, menyebut Alquran tidak terlepas dari para setan. Setan telah mempersiapkan Muhammad SAW, orang yang paling nista, menjadi anti-Kristus. Setan telah mengirim informan kepada Muhammad, yang memiliki kitab setan (diabolical scripture).